Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Konser band aliran power metal asal Jerman, Helloween, pada gelaran Kukar Rockin Fest (KRF) 2013, Minggu (16/6) malam, berakhir sukses dengan tampil memukau di hadapan ribuan penggemarnya yang memadati lapangan panahan Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.

Band dengan personel Andi Deris sebagai vokalis,  Michael Weikath pada gitar, Sascha Gerstner pada gitar dan keyboards, Markus Grosskopf pada bass, serta Daniel Löble di posisi drummer, mampu "menyihir" ribuan penggemar serta para penonton yang memenuhi arena konser.

Tampil sekitar 1 jam 45 menit, Helloween membawakan sekitar 16 lagu, di antaranya "Eagle Fly Free", "Nabataea", "Straight Out of Hell", "Where the Sinners", "Waiting for the Thunder", "Burning Sun".

Pada pertengahan tampilannya, Daniel menunjukkan kebolehannya dalam "solo drum", aksinya membuat penonton bersorak kagum. Setelah itu dilanjutkan dengan lagu "I'm Alive, Live Now!".  

Menjelang akhir konsernya, Helloween juga membawakan lagu paling familiar di telinga penggemarnya di Indonesia berjudul "I Want Out", dan diakhiri dengan "Future World".
Saat lagu terakhir tersebut, seluruh penonton mengikuti lirik yang dibawakan vokalis Andi Deris sambil melompat-lompat dan tangan ke atas mengacungkan tiga jari, yakni jempol, telunjuk dan kelingking.

Sebelum penampilan Helloween, sebagai band pembuka tampil band metal asal Tenggarong, Kapital yang dimotori Akbar Haka dan Julfan. Lalu, dilanjutkan aksi band legendaris Tanah Air Godbless yang mampu mengobati kerinduan fans dan penonton lainnya dari segala usia.

Dengan formasi lengkap, yakni Ahmad Albar sebagai vokalis, Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (keyboard), dan Fajar Satriatama (drummer Edane).

Band yang tahun ini berusia 40 tahun itu membawakan 10 lagu, di antaranya yaitu, Menjilat Matahari, Rumah Kita, Anak Adam, Syair Kehidupan, Panggung Sandiwara, Nato, Bis Kota, dan ditutup dengan lagu berjudul Semut Hitam.

Hampir seluruh lagu yang dibawakan Ahmad Albar dan kawan-kawan mampu diikuti para penonton. Terlebih ketika Godbless memainkan lagu Syair Kehidupan, Rumah Kita dan Panggung Sandiwara, penonton tampak terbawa suasana.

"Ya hati saya tersentuh, selain terkenang masa ABG dulu saya juga meresapi lirik lagunya yang masih relevan di zaman sekarang, dramatis" ujar salah seorang penonton di sela-sela aksi panggung Godbless.

Sementara Ahmad Albar saat berada ditas panggung mengapresiasi kegiatan KRF yang merupakan ajang musik rok terbesar di Kalimantan tersebut.

"Jadikan Kukar sebagai barometer musik rock Tanah Air," ujar pria kribo yang kerap disapa Iyek tersebut.

Sementara Bupati Kukar Rita Widyasari dalam sambutan singkatnya mengatakan KRF tahun ini dilaksanakan untuk menyambut pesta adat seni dan budaya Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF) mulai 30 JUni hingga 7 Juli, yang akan dihadiri lebih dari 12 negara.

"Kami ingin sekali Kukar ini dikenal hingga ke Internasional, kami juga ingin menunjukkan bahwa masyarakat kami 'welcome' terhadap dunia luar tanpa melupakan budaya sendiri," ungkapnya.

Konser spektakuler di ajang KRF tahun ini, pelaksanaannya tidak menggunakan dana APBD, tetapi murni dari pihak sponsor. Konser tersebut kembali digelar tanpa dipungut biaya alias gratis.

"Kebijakan tak memungut biaya ini menjadikan KRF sebagai satu-satunya perhelatan rock skala internasional yang gratis," ujar Akbar Haka selaku penanggung jawab dari Distorsi, Even Organizer (EO) yang menangani konser Helloween di Kukar.

Pada 2012, KRF berhasil mencatat sejarah musik di Kukar setelah sukses mendatangkan band aliran trash metal tersohor Internasional asal Brazil, Sepultura, dan sebagai pembukanya band rock ternama Tanah Air Edane, yang juga tanpa dipungut biaya. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013