Manajer sementara Manchester United Ralf Rangnick mengatakan klubnya mesti membangun "identitas yang jelas" seperti dibuat Manchester City dan Liverpool.
Rangnick bersiap memimpin derbi Manchester pertamanya saat timnya bertandang ke kandang pemuncak klasemen Liga Inggris di Stadion Etihad pada Minggu.
Menggantikan Ole Gunnar Solksjaer November tahun lalu, pelatih Jerman berusia 63 tahun itu akan memulai peran konsultan selama dua tahun setelah musim ini berakhir. Namun dia tidak akan menampik dijadikan manajer permanen United.
"Yang jelas, tak hanya dengan Manchester City tetapi juga dengan Liverpool, mereka memiliki kontinuitas dan konsistensi dalam posisi manajer mereka, pelatih kepala mereka, selama lima atau enam tahun terakhir," kata dia dalam jumpa pers prapertandingan seperti dilaporkan AFP, Jumat.
"Mereka memiliki identitas yang sangat jelas, ide yang jelas tentang bagaimana mereka ingin bermain. Saya mengenal Jurgen (Klopp) secara pribadi dan saya juga mengenal Pep (Guardiola) dari tiga tahun di Jerman ketika menjadi pelatih kepala Bayern Muenchen."
Rangnick mengungkapkan rahasia kesuksesan kedua tim adalah tahu persis bagaimana mereka harus bermain.
“Mereka memiliki identitas yang jelas atau bisa juga disebut identitas korporat, dan ini jadi pedoman mereka dalam segala hal yang mereka lakukan,” kata Rangnick.
"Tidak hanya mungkin untuk pemain baru tetapi juga untuk anggota staf, untuk para pakar dalam berbagai area pertandingan yang menjadi sedikit lebih penting dalam 10 hingga 15 tahun terakhir."
"Ini kesamaan yang dimiliki oleh semua klub top di Eropa. Ini adalah hal yang saya kira perlu dikembangkan juga di Manchester United dan ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan."
United memiliki rekor bagus di Stadion Etihad dalam beberapa tahun terakhir. Rangnick sendiri mendapatkan dorongan besar kala menjalani derbi itu setelah Edinson Cavani bisa kembali bermain.
Pemain berusia 35 tahun itu tidak tampil sejak imbang 1-1 melawan Burnley pada 8 Februari karena masalah pangkal paha.
Dalam beberapa pekan terakhir United kesulitan mengonversi peluang, bahkan pasukan Rangnick melepaskan 22 upaya gol tanpa satu pun berbuah gol ketika imbang 0-0 melawan Watford yang terancam degradasi pekan lalu.
“Kami menciptakan cukup banyak peluang dalam 10, 11 pertandingan terakhir. Kadang-kadang kami mengonversinya, seperti melawan Leeds di mana kami mencetak empat gol," pungkas Rangnick.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Rangnick bersiap memimpin derbi Manchester pertamanya saat timnya bertandang ke kandang pemuncak klasemen Liga Inggris di Stadion Etihad pada Minggu.
Menggantikan Ole Gunnar Solksjaer November tahun lalu, pelatih Jerman berusia 63 tahun itu akan memulai peran konsultan selama dua tahun setelah musim ini berakhir. Namun dia tidak akan menampik dijadikan manajer permanen United.
"Yang jelas, tak hanya dengan Manchester City tetapi juga dengan Liverpool, mereka memiliki kontinuitas dan konsistensi dalam posisi manajer mereka, pelatih kepala mereka, selama lima atau enam tahun terakhir," kata dia dalam jumpa pers prapertandingan seperti dilaporkan AFP, Jumat.
"Mereka memiliki identitas yang sangat jelas, ide yang jelas tentang bagaimana mereka ingin bermain. Saya mengenal Jurgen (Klopp) secara pribadi dan saya juga mengenal Pep (Guardiola) dari tiga tahun di Jerman ketika menjadi pelatih kepala Bayern Muenchen."
Rangnick mengungkapkan rahasia kesuksesan kedua tim adalah tahu persis bagaimana mereka harus bermain.
“Mereka memiliki identitas yang jelas atau bisa juga disebut identitas korporat, dan ini jadi pedoman mereka dalam segala hal yang mereka lakukan,” kata Rangnick.
"Tidak hanya mungkin untuk pemain baru tetapi juga untuk anggota staf, untuk para pakar dalam berbagai area pertandingan yang menjadi sedikit lebih penting dalam 10 hingga 15 tahun terakhir."
"Ini kesamaan yang dimiliki oleh semua klub top di Eropa. Ini adalah hal yang saya kira perlu dikembangkan juga di Manchester United dan ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan."
United memiliki rekor bagus di Stadion Etihad dalam beberapa tahun terakhir. Rangnick sendiri mendapatkan dorongan besar kala menjalani derbi itu setelah Edinson Cavani bisa kembali bermain.
Pemain berusia 35 tahun itu tidak tampil sejak imbang 1-1 melawan Burnley pada 8 Februari karena masalah pangkal paha.
Dalam beberapa pekan terakhir United kesulitan mengonversi peluang, bahkan pasukan Rangnick melepaskan 22 upaya gol tanpa satu pun berbuah gol ketika imbang 0-0 melawan Watford yang terancam degradasi pekan lalu.
“Kami menciptakan cukup banyak peluang dalam 10, 11 pertandingan terakhir. Kadang-kadang kami mengonversinya, seperti melawan Leeds di mana kami mencetak empat gol," pungkas Rangnick.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022