Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota Komisi I DPRD Kaltim Pdt Yefta Berto menilai bahwa pembangunan perbatasan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim terkesan asal-asalan.

Yefta beranggapan, Pemrov Kaltim tidak serius mengembangkan dan membangun daerah perbatasan. Hal tersebut diungkapkannya usai Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kaltim, dengan agenda laporan dan rekomendasi Pansus LKPj DPRD Kaltim atas LKPj Gubernur Kaltim terhadap APBD 2012.

"Hingga saat ini belum ada pembangunan di perbatasan yang bisa dibanggakan.  Contohnya saja pembangunan infrastruktur jalan di Malinau sampai ke Simpang Garis, kualitasnya kurang baik. Banyak yang sudah bolong-bolong, padahal jalan tersebut sebagian masih dalam proses pembangunan," sesalnya.

Ke depan, Yefta berharap pemerintah bisa lebih perhatian terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di perbatasan.  Permasalahan klise Seperti kurangnya dukungan pertanian, pendidikan dan kesehatan, juga diharapkannya segera teratasi.

Walaupun diakuinya saat ini memang ada proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Hanya saja kondisinya tidak seperti yang diharapkan. Kualitas infrastruktur yang minim, tetap saja membuat kejomplangan pembangunan masih terasa.

"Memang sudah ada proses pembangunan untuk perbatasan, tapi terkesan asal-asalan dan belum maksimal. Terbukti, belum ada progress kemajuan konkret dari wilayah itu. Kami berharap pemerintah lebih serius dalam membangun perbatasan secepatnya," katanya. (Humas DPRD Kaltim/lin/dhi)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013