Dana penanganan COVID-19 2022 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dialokasikan sekitar Rp7 miliar, namun belum disepakati kata Kepala Dinas Kesehatan setempat Jense Grace Makisurat.

Menurut Grace Makisurat di Penajam, Kamis, instansinya menyusun kebutuhan anggaran penanganan COVID-19 mencapai sekitar Rp7 miliar.

Dana tersebut dipersiapkan untuk operasional pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 dan untuk kelengkapan pelayanan pasien terpapar virus corona.

Kelengkapan pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung dan RSUD Sepaku jelas dia, harus disiapkan antisipasi apabila ada lonjakan kasus COVID-19.

"Sekarang diperkirakan telah masuk gelombang ketiga COVID-19, terutama varian baru Omicron yang harus diantisipasi," ujarnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara berharap ada DID (dana insentif daerah) untuk kesehatan dari pemerintah pusat.

Dengan adanya DID dari pemerintah pusat tersebut menurut Grace Maksurat, tim kesehatan bisa lebih fokus dalam penanganan COVID-19.

Kasus COVID-19 di daerah berjuluk "Benuo Taka" tersebut cukup landai dan tidak ada peningkatan kasus yang cukup signifikan, serta belum ditemukan varian baru Omicron.

"Belum ada kasus varian Omicron, untuk deteksi Omicron ada tes lanjutan selain PCR," ucap Grace Makisurat.

Gejala yang ditimbulkan varian baru Omicron jelas dia, cukup ringan, tetapi terserang pilek yang lama sembuh.

"Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, sampai menjauhi kerumunan harus terus diterapkan masyarakat untuk mencegah penyebaran COVID-19 maupun varian Omicron," kata dia.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022