Samarinda (ANTARA Kaltim) - Di negara-negara maju, museum dijadikan objek favorit wisata maupun penelitian sehingga antrean di pintu masuk merupakan pemandangan yang biasa, hal yang berbeda jika melihat kondisi museum di Indonesia umumnya dan Kaltim khususnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Abdul Djalil Fatah mengatakan berkunjung ke museum belum menjadi kebutuhan bagi sebagian besar bangsa Indonesia, sehingga peran dan fungsi museum ke depan memang harus lebih dimaksimalkan.

Ada sesuatu yang salah dalam memberikan pemahaman tentang museum kepada anak didik dan tentu perlu mendapatkan perhatian serius semua pihak mengingat museum merupakan tempat menimba ilmu pengetahuan mengenai sejarah dan budaya suatu bangsa.

"Kalau mau jujur, kapan terakhir kali kita berkunjung ke museum? Bisa jadi hanya sekali dan keduanya saat mengantar anak mengunjungi museum atau pada saat duduk dibangku sekolah dulu berserta para murid di kelas," ungkap Abdul Djalil saat memimpin pertemuan kunjungan kerja Komisi IV DPRD Kaltim ke Museum Nasional Jakarta, Jumat (17/5) lalu.

Koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang ada didaerah guna mengevaluasi sejumlah program kerja museum agar peran museum didaerah bisa lebih maksimal, nampaknya sangat diperlukan demi optimalisasi peran museum.  Diantaranya koordinasi dengan sekolah dasar hingga menengah, koordinasi dengan sejumlah komunitas etnis daerah guna menggali sejumlah informasi dan data-data yang bernilai sejarah.

Kepala Museum Nasional, Intan Mardiana mengatakan sesuai dengan fungsinya, museum merupakan pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah, Pusat penyaluran ilmu untuk umum, Pusat penikmatan karya seni, Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa, kemudian sebagai obyek wisata, juga sebagai media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan.

Di samping itu museum juga sebagai Suaka alan dan suaka budaya, serta Cermin sejarah manusia, alam dan kebudayaan suatu bangsa.

Menurutnya, di era globalisasi ini museum sebagai lembaga pelestarian budaya dalam menghadapi setiap perubahan baru harus mampu menyesuaikan diri. Melalui konsep pengembangan internal berupa masterplan yang komprehensif, pengelolaan organisasi yang baik, SDM nya memiliki visi dan kompetensi yang memadai, penataan pameran yang dinamis, aman, nyaman, dan informatif.

"Kalimantan Timur merupakan daerah yang penuh dengan nilai sejarah, keberadaan  situs-situs sejarah Kerajaan Kutai Ingmartadipura seolah mempertegas eksistensi daerah itu dimasa lalu. Dan disamping memang banyak terdapat kerajaan lain yang penting untuk digali nilai sejarahnya, serta untuk diekploitasi sebagai sebuah indentitas daerah," beber Intan.

Sekadar untuk diketahui bahwa hadir dalam rapat tersebut Ketua Komisi IV Ahmad Abdullah, Wakil Encik Widyani, Sektetaris Mudiyat Noor, Anggota Safuad, Puji Astuti, Leliyanti, Yakub Ukung, dan Maria Margareta Rini Puspa. (Humas DPRD Kaltim/adv/bar/dhi)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013