Nunukan (ANTARA Kaltim) - Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara masih menunggu investor dari Malaysia yang sudah memaparkan program kerjanya.
Kepala Bidang Penanaman Modal BKPMPT Kabupaten Nunukan, Denny Harianto di Nunukan, Kamis menyebutkan tiga perusahaan calon investor dari Malaysia itu telah melakukan presentasi di depan sejumlah instansi teknis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan.
"Ketiga calon investor Malaysia tersebut tidak ada kontak lagi sejak melakukan presentasi. Kami tidak tahu apa alasannya sehingga tidak melanjutkan rencananya itu," kata dia.
Padahal Pemkab Nunukan, lanjut Denny, telah menyanggupi segala penyediaan pendukung untuk investasi seperti air bersih, listrik, lahan dan perizinan yang dibutuhkan.
Tiga calon investor dari Malaysia itu bergerak dalam bidang pengelolaan rumput laut, minyak dan gas.
Khusus calon investor yang akan mengelola rumput laut, Denny menegaskan Pemkab Nunukan telah menyanggupi permintaannya penyediaan sebanyak 600 ton per bulan.
Kemudian untuk calon investor pada sektor minyak dan gas yaitu isi ulang gas Petronas Malaysia, Pemkab Nunukan juga telah memberikan perlakukan khusus dan telah mengkoordinasikan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Perdagangan.
Mengenai investasi untuk isi ulang gas ini, lanjut dia, sangat dibutuhkan masyarakat Kabupaten Nunukan sebagai kawasan perbatasan di mana gas yang digunakan setiap harinya berasal dari Malaysia.
"Perencanaannya Nunukan ini akan menjadi pusat isi ulang gas Petronas karena selama ini masyarakat kesulitan mendapatkan gas," ujar Denny.
Menurut Denny, Pemkab Nunukan selalu berupaya maksimal mengatasi persoalan yang muncul dalam penanam modal asing (PMA) sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia.
"Tapi jika calon investor menggiring untuk melanggar aturan, kami tidak akan memberikan ruang gerak," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kepala Bidang Penanaman Modal BKPMPT Kabupaten Nunukan, Denny Harianto di Nunukan, Kamis menyebutkan tiga perusahaan calon investor dari Malaysia itu telah melakukan presentasi di depan sejumlah instansi teknis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan.
"Ketiga calon investor Malaysia tersebut tidak ada kontak lagi sejak melakukan presentasi. Kami tidak tahu apa alasannya sehingga tidak melanjutkan rencananya itu," kata dia.
Padahal Pemkab Nunukan, lanjut Denny, telah menyanggupi segala penyediaan pendukung untuk investasi seperti air bersih, listrik, lahan dan perizinan yang dibutuhkan.
Tiga calon investor dari Malaysia itu bergerak dalam bidang pengelolaan rumput laut, minyak dan gas.
Khusus calon investor yang akan mengelola rumput laut, Denny menegaskan Pemkab Nunukan telah menyanggupi permintaannya penyediaan sebanyak 600 ton per bulan.
Kemudian untuk calon investor pada sektor minyak dan gas yaitu isi ulang gas Petronas Malaysia, Pemkab Nunukan juga telah memberikan perlakukan khusus dan telah mengkoordinasikan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Perdagangan.
Mengenai investasi untuk isi ulang gas ini, lanjut dia, sangat dibutuhkan masyarakat Kabupaten Nunukan sebagai kawasan perbatasan di mana gas yang digunakan setiap harinya berasal dari Malaysia.
"Perencanaannya Nunukan ini akan menjadi pusat isi ulang gas Petronas karena selama ini masyarakat kesulitan mendapatkan gas," ujar Denny.
Menurut Denny, Pemkab Nunukan selalu berupaya maksimal mengatasi persoalan yang muncul dalam penanam modal asing (PMA) sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia.
"Tapi jika calon investor menggiring untuk melanggar aturan, kami tidak akan memberikan ruang gerak," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013