Samarinda (ANTARA Kaltim) - Polresta Samarinda Polda Kalimantan Timur meringkus bandar narkoba dan menyita 24 poket sabu-sabu seberat 9,04 gram.

"Berdasarkan hasil penyelidikan dari laporan masyarakat, pada Senin petang (20/5) sekitar pukul 18.00 Wita di Jalan PMI Kecamatan Samarinda Ulu, kami berhasil meringkus dua orang, satu perempuan dan satu laki-laki terkait penyalahgunaan narkotika," ungkap Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Samarinda, Komisaris Bambang Budiyanto, kepada wartawan, Rabu.

Pengungkapan peredaran narkotika jenis sabu-sabu itu, kata Bambang Budiyanto, berawal dari penangkapan seorang wanita berinisial Hm (31), warga Jalan Pangeran Suryanata RT 35 Kecamatan Samarinda Ulu.

Dari tangan Hm, kata Bambang Budiyanto, polisi menyita satu poket sabu-sabu seberat 0,29 gram.

"Awalnya kami menerima informasi dari masyarakat terkait adanya transaksi narkoba kemudian kami mendatangi tempat yang dimaksud yakni Jalan PMI. Di tempat kami berhasil menangkap seorang wanita berinisial Hm dan dari tangannya kami menyita satu poket sabu-sabu," kata Bambang Budiyanto.

Dari penangkapan Hm tersebut, polisi kemudian mengembangkan penyidikan dan berhasil meringkus seorang bandar narkoba berinisial MS (33) warga Jalan Kulintang Gang Lipart RT 38 Kecamatan Samarinda utara.

Selain menangkap MS, polisi kata Bambang Budiyanto juga berhasil menyita 23 poket sabu-sabu seberat 9,04 gram serta sebuah telepon genggam.

"Kami masih terus mengembangkan penangkapan MS sebab tidak menutup kemungkinan dia terkait dengan jaringan pengedar narkoba di Samarinda. Keduanya, masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengetahui asal narkoba yang ditemukan dari tangan mereka," ungkap Bambang Budiyanto.

Satreskoba Polresta Samarinda, kata Bambang Budiyanto, akan terus memburu bandar narkoba yang ada di daerah itu untuk menekan peredaran narkotika.

"Kami juga meminta peran aktif masyarakat minimal memberikan informasi jika mengetahui ada penyalahgunaan narkoba di lingkungannya sebab komitmen pemberantasan narkoba tidak akan berhasil tanpa peran dan partisipasi semua pihak," kata Bambang Budiyanto. (*)

Pewarta: Amirulllah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013