Samarinda (ANTARA Kaltim) - Manajemen Persisam Putra Samarinda merekrut pemain belakang asal Kamerun Tsimi Jacques Joel untuk menggantikan posisi Pierre Njanka yang tidak diperpanjang kontraknya memasuki putaran kedua Liga Super Indonesia.
Sekretaris Persisam Samarinda Achmad Subhan di Samarinda, Jumat, mengatakan pencoretan Pierre Njanka dikarenakan persoalan Kitas (surat izin tinggal terbatas) yang tidak bisa kelar hingga sekarang, sehingga manajemen membuat langkah untuk memutuskan kontrak Njanka dan digantikan dengan pemain lain.
"Awalnya memang ada beberapa nama sebagai pengganti Njanka sebelum muncul nama Tsimi, di antaranya pemain Persija Fabiano dan kemudian dari berbagai proses akhirnya manajemen menjatuhkan pilihannya kepada Tsimi," jelas Subhan.
Pertimbangan memilih Tsimi, selain dia sudah pernah bergabung dengan skuad "Pesut Mahakam", penampilan Tsimi masih dinilai layak secara skil dan fisik untuk menopang M Roby, Joko Sidik dan Wahyu Kristanto di lini belakang.
"Tenaganya masih kuat, dan dalam beberapa kali penampilan di klub sebelumnya yakni PSPS, Tsimi juga punya peran yang cukup dominan di lini belakang," tutur Subhan.
Persoalan Kitas yang menggangu Pierre Njanka sempat dialami bersama Persisam di awal musim ini, bahkan kata Subhan, manajemen pernah mengeluarkan sejumlah dana untuk pengurusan surat tinggal tersebut.
"Kalau tidak salah hampir Rp30 juta, pada waktu itu kami harus mengeluarkan dana, dan sampai sekarang belum tuntas juga," ujar Subhan.
Diakui Subhan bahwa pencoretan Njanka, sama sekali bukan terkait persoalan penampilannya di lapangan. Justru tim pelatih masih menginginkan mantan pemain timnas Kamerun tersebut bertahan di Samarinda.
"Persoalannya tidak bisa kami paksakan, karena memang secara hukum tanpa Kitas, dia (Njanka) tidak boleh berada di Indonesia sebagai pemain sepak bola," kata Subhan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Sekretaris Persisam Samarinda Achmad Subhan di Samarinda, Jumat, mengatakan pencoretan Pierre Njanka dikarenakan persoalan Kitas (surat izin tinggal terbatas) yang tidak bisa kelar hingga sekarang, sehingga manajemen membuat langkah untuk memutuskan kontrak Njanka dan digantikan dengan pemain lain.
"Awalnya memang ada beberapa nama sebagai pengganti Njanka sebelum muncul nama Tsimi, di antaranya pemain Persija Fabiano dan kemudian dari berbagai proses akhirnya manajemen menjatuhkan pilihannya kepada Tsimi," jelas Subhan.
Pertimbangan memilih Tsimi, selain dia sudah pernah bergabung dengan skuad "Pesut Mahakam", penampilan Tsimi masih dinilai layak secara skil dan fisik untuk menopang M Roby, Joko Sidik dan Wahyu Kristanto di lini belakang.
"Tenaganya masih kuat, dan dalam beberapa kali penampilan di klub sebelumnya yakni PSPS, Tsimi juga punya peran yang cukup dominan di lini belakang," tutur Subhan.
Persoalan Kitas yang menggangu Pierre Njanka sempat dialami bersama Persisam di awal musim ini, bahkan kata Subhan, manajemen pernah mengeluarkan sejumlah dana untuk pengurusan surat tinggal tersebut.
"Kalau tidak salah hampir Rp30 juta, pada waktu itu kami harus mengeluarkan dana, dan sampai sekarang belum tuntas juga," ujar Subhan.
Diakui Subhan bahwa pencoretan Njanka, sama sekali bukan terkait persoalan penampilannya di lapangan. Justru tim pelatih masih menginginkan mantan pemain timnas Kamerun tersebut bertahan di Samarinda.
"Persoalannya tidak bisa kami paksakan, karena memang secara hukum tanpa Kitas, dia (Njanka) tidak boleh berada di Indonesia sebagai pemain sepak bola," kata Subhan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013