Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tiga daerah di Provinsi Kalimantan Timur yakni Balikpapan, Bontang, dan Tarakan menerima penghargaan bergengsi Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Menteri Perhubungan untuk penataan lalu lintas dan jalan darat.

"Tiga kota itu memang layak mendapat penghargaan WTN karena ketiganya cukup tertib dalam penataan lalu lintas dan angkutan jalan darat," kata Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Mahmud Samsul Hadi di Samarinda, Kamis.

Menurutnya, Balikpapan, Bontang, dan Tarakan menerima penghargaan itu bersama 109 kabupaten dan kota lain dari 20 Provinsi di Indonesia yang menerima.

Penyerahannya dilakukan langsung oleh Menteri Perhubungan RI EE Mangindaan pada Senin pekan ini di aula Kementeria Perhubungan.

Setiap daerah peserta penghargaan WTN, sebelumnya harus melalui berbagai tahapan, di antaranya penilaian administrasi, teknis, operasional, termasuk komitmen kepala daerah dalam menciptakan tertib lalu lintas di wilayah masing-masing.

Masing-masing daerah sebelum menerima WTN juga harus memenuhi kriteria lain, seperti memaksimalkan fungsi trotoar sebagai fasilitas bagi pejalan kaki.

Menurutnya, trotoar harus benar-benar memberi kenyamanan bagi pejalan kaki, sehingga harus membebaskan trotoar dari berbagai gangguan seperti menjadi tempat parkir, pedagang kaki lima, lintasan sepeda motor, dan jenis gangguan lain.

Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian Perhubungan kepada Balikpapan, Bontang, dan Tarakan yang terus berupaya mewujudkan tertib berlalu lintas bagi pengguna jalan, pengendara sepeda motor, mobil, termasuk angkutan kota.

Penghargaan WTN dari Kementerian Perhubungan RI ini bertujuan untuk membangun dan mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan berlalu lintas, angkutan jalan, termasuk untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan transportasi.

Ia meminta kabupaten dan kota di Kaltim yang belum menerima WTN untuk melakukan penataan kembali terhadap kawasan yang menjadi padata lalu lintas, termasuk mengembalikan fungsi trotoar yang dibuat untuk pejalan kaki.

Dia juga berharap agar kabupaten kota menyusun konsep pencegahan kecelakaan lalu lintas (lakalantas), agar dapat meminimalisir jumlah lakalantas yang selama ini masih tinggi, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Menurutnya, penilaian penataan lalu lintas hingga mendapat WTN itu diharapkan daerah bisa berlomba-lomba melakukan pembenahan dan penataan lebih baik bidang transportasi.

Apalagi disadari bahwa ketertiban lalu lintas sangat penting dalam mendorong laju sektor perekonomian, pariwisata, serta sektor-sektor pembangunan lainnya sehingga dapat dijadikan tolok ukur tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah.

Dia juga menyadari bahwa kemacetan di sejumlah kota di Kaltim, terutama di Samarinda terjadi, lantaran tidak sebandingnya pertambahan kendaraan bermotor dan pembangunan jalan.

Penambahan maupun pembangunan jalan jarang dilakukan, sementara penambahan mobil dan jenis kendaraan lain terus bertambah setiap hari. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013