Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada Jumat waktu setempat (7/1/2022), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,47 persen atau 34,91 poin, menjadi menetap di 7.485,28 poin.


Indeks FTSE 100 terpangkas 0,89 persen atau 66,50 poin menjadi 7.450,37 poin pada Kamis (6/1/2022), setelah terkerek 0,16 persen atau 11,72 poin menjadi 7.516,87 poin pada Rabu (5/1/2022), dan melonjak 1,63 persen atau 120,61 poin menjadi 7.505,15 poin pada Selasa (4/1/2022).

Diageo, sebuah perusahaan minuman beralkohol multinasional Inggris mencatat kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya kehilangan 2,61 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan operator jaringan toko ritel diskon Inggris B&M European Value Retail yang merosot 2,23 persen, serta perusahaan jasa konsultasi dan produk untuk pengendalian dan pengelolaan uap dan cairan industri yang efisien Spirax-Sarco Engineering jatuh 2,09 persen.

Sementara itu, Anglo American, perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi secara global melonjak 2,94 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan sumber daya mineral, logam, minyak bumi, dan ekstraksi minyak dan gas Inggris BHP Group yang meningkat 2,69 persen, serta perusahaan jasa keuangan, investasi dan asuransi multinasional Ingggris Prudential menguat 2,68 persen.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022