Pantai Biru Kersik di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur, tetap ramai pada Sabtu dan Minggu dalam tiga bulan terakhir, namun pengelola tetap mengingatkan pentingnya protokol kesehatan.
"Selama bulan Oktober lalu jumlah pengunjungnya sebanyak 2.170 orang, bulan November 1.620 orang, dan bulan ini masih dalam pendataan," ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Marangkayu Kasim di Marangkayu, Minggu.
Ia menuturkan bahwa setiap pekan rata-rata jumlah pengunjung di pantai itu antara 400 hingga 500 orang, namun tingkat kunjungan wisatawan terbanyak biasanya pada Sabtu dan Minggu.
Hingga saat ini, lanjut dia, pengelola pantai selalu mengingatkan kepada pengunjung untuk selalu menjaga protokol kesehatan (prokes), meski kasus COVID-19 di Kaltim terus menurun, bahkan sejumlah daerah sudah nihil COVID-19.
Peringatan waspada COVID-19 dan imbauan akan pentingnya menjaga prokes pun bukan hanya disampaikan melalui pengeras suara, namun juga melalui spanduk yang dipasang di sejumlah lokasi pantai.
Meski demikian, dalam pantauan langsung memang tidak semua pengunjung menjaga prokes, karena masih ada sejumlah orang yang tidak menggunakan masker, namun terlihat hand sanitizer terikat dan menggantung di tas kecil pengunjung.
"Begitulah pak, meski kami sudah berkali-kali mengingatkan untuk menjaga prokes, namun tetap saja ada yang tidak patuh, tapi rata-rata yang tidak memakai masker itu ketika lagi berkelompok dengan keluarga baik saat di gazebo maupun saat jalan di pantai," kata Kasim.
Sementara Gheffin, pengunjung dari Samarinda yang saat ditemui sedang memakai masker, mengatakan bahwa masker yang dikenakan adalah sebagai langkah kewaspadaan.
Gheffin mengaku datang dari Samarinda ke pantai tersebut bersama keluarga dengan menggunakan mobil. Ia datang bersama kedua orang tuanya, nenek, adik, dan kakaknya.
"Waktu tempuh tadi sekitar 2 jam perjalanan dari Samarinda ke Pantai Biru Kersik ini. Agak capek sih di perjalanan, tapi setelah makan bersama keluarga di pantai dan bermain di pantai, rasa capek jadi hilang," kata Gheffin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Selama bulan Oktober lalu jumlah pengunjungnya sebanyak 2.170 orang, bulan November 1.620 orang, dan bulan ini masih dalam pendataan," ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Marangkayu Kasim di Marangkayu, Minggu.
Ia menuturkan bahwa setiap pekan rata-rata jumlah pengunjung di pantai itu antara 400 hingga 500 orang, namun tingkat kunjungan wisatawan terbanyak biasanya pada Sabtu dan Minggu.
Hingga saat ini, lanjut dia, pengelola pantai selalu mengingatkan kepada pengunjung untuk selalu menjaga protokol kesehatan (prokes), meski kasus COVID-19 di Kaltim terus menurun, bahkan sejumlah daerah sudah nihil COVID-19.
Peringatan waspada COVID-19 dan imbauan akan pentingnya menjaga prokes pun bukan hanya disampaikan melalui pengeras suara, namun juga melalui spanduk yang dipasang di sejumlah lokasi pantai.
Meski demikian, dalam pantauan langsung memang tidak semua pengunjung menjaga prokes, karena masih ada sejumlah orang yang tidak menggunakan masker, namun terlihat hand sanitizer terikat dan menggantung di tas kecil pengunjung.
"Begitulah pak, meski kami sudah berkali-kali mengingatkan untuk menjaga prokes, namun tetap saja ada yang tidak patuh, tapi rata-rata yang tidak memakai masker itu ketika lagi berkelompok dengan keluarga baik saat di gazebo maupun saat jalan di pantai," kata Kasim.
Sementara Gheffin, pengunjung dari Samarinda yang saat ditemui sedang memakai masker, mengatakan bahwa masker yang dikenakan adalah sebagai langkah kewaspadaan.
Gheffin mengaku datang dari Samarinda ke pantai tersebut bersama keluarga dengan menggunakan mobil. Ia datang bersama kedua orang tuanya, nenek, adik, dan kakaknya.
"Waktu tempuh tadi sekitar 2 jam perjalanan dari Samarinda ke Pantai Biru Kersik ini. Agak capek sih di perjalanan, tapi setelah makan bersama keluarga di pantai dan bermain di pantai, rasa capek jadi hilang," kata Gheffin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021