Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Perusahaan multinasional Adelphi Continental Geopetro (ACG) mulai melakukan pengeboran perdana sumber gas di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau Kalimantan Timur, Senin, yang sebelumnya sudah melewati masa eksplorasi cukup lama.
"Saat ini potensi bahan bakar batu bara masih sangat mendukung operasional PLTU yang ada di Lati. Namun, perlu dilakukan terobosan inovatif dengan melirik gas yang diproduksi oleh ACG sebagai bahan bakar memperkuat PLTU Lati dengan bahan bakar batu bara," ungkap Bupati Berau Drs H Makmur HAPK, Selasa.
Sebab, kata Makmur, dari segi biaya, jelas gas akan jauh lebih murah. Ia yakin perusahaan akan memberikan kontribusi yang besar dalam menunjang pembangkit listrik yang ada di daerah ini.
"Saya kira ini perlu dipikirkan jauh hari, sebelum memasuki pasca operasi ACG yang akan memproduksi gas," kata Makmur.
Ia menambahkan, manajemen PLTU Lati sudah harus memikirkan bagaimana menyiapkan satu jaringan pembangkit yang akan menggunakan bahan bakar gas. "Ini perlu direncanakan," ujarnya.
Kemungkinan juga, gas yang diproduksi ACG yang depositnya sangat besar akan didistribusikan kepada masyarakat. Dengan demikian, akan banyak kemungkinan-kemungkinan yang mampu memberikan keuntungan dengan pengoperasian pengeboran gas tersebut.
Paparan itupun disampaikan kepada manajemen PLN yang juga tengah membangun PLTU berbahan bakar batu bara, yang lokasinya di Teluk Bayur. "Mumpung konstruksi belum dimulai, mungkin bisa dipikirkan selain menggunakan bahan bakar batu bara, juga dibuatkan konstruksi berbahan bakar gas," katanya.
Kabar lainnya, kata Makmur, saat melakukan operasi penuh nanti, pihak ACG juga sudah merencanakan power plant dengan kapasitas lebih dari 30 MW. Kalau ini benar-benar terealisasi, Berau tak lagi kesulitan listrik hingga 15 tahun ke depan.
"Bahkan, siap-siap Berau akan menawarkan kepada Provinsi Kaltara untuk memanfaatkan pasokan listrik yang dihasilkan oleh PLTU yang berbahan bakar gas maupun PLTG yang direncanakan akan dibangun juga oleh ACG selaku kontraktor pengeboran gas di kampung Birang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Saat ini potensi bahan bakar batu bara masih sangat mendukung operasional PLTU yang ada di Lati. Namun, perlu dilakukan terobosan inovatif dengan melirik gas yang diproduksi oleh ACG sebagai bahan bakar memperkuat PLTU Lati dengan bahan bakar batu bara," ungkap Bupati Berau Drs H Makmur HAPK, Selasa.
Sebab, kata Makmur, dari segi biaya, jelas gas akan jauh lebih murah. Ia yakin perusahaan akan memberikan kontribusi yang besar dalam menunjang pembangkit listrik yang ada di daerah ini.
"Saya kira ini perlu dipikirkan jauh hari, sebelum memasuki pasca operasi ACG yang akan memproduksi gas," kata Makmur.
Ia menambahkan, manajemen PLTU Lati sudah harus memikirkan bagaimana menyiapkan satu jaringan pembangkit yang akan menggunakan bahan bakar gas. "Ini perlu direncanakan," ujarnya.
Kemungkinan juga, gas yang diproduksi ACG yang depositnya sangat besar akan didistribusikan kepada masyarakat. Dengan demikian, akan banyak kemungkinan-kemungkinan yang mampu memberikan keuntungan dengan pengoperasian pengeboran gas tersebut.
Paparan itupun disampaikan kepada manajemen PLN yang juga tengah membangun PLTU berbahan bakar batu bara, yang lokasinya di Teluk Bayur. "Mumpung konstruksi belum dimulai, mungkin bisa dipikirkan selain menggunakan bahan bakar batu bara, juga dibuatkan konstruksi berbahan bakar gas," katanya.
Kabar lainnya, kata Makmur, saat melakukan operasi penuh nanti, pihak ACG juga sudah merencanakan power plant dengan kapasitas lebih dari 30 MW. Kalau ini benar-benar terealisasi, Berau tak lagi kesulitan listrik hingga 15 tahun ke depan.
"Bahkan, siap-siap Berau akan menawarkan kepada Provinsi Kaltara untuk memanfaatkan pasokan listrik yang dihasilkan oleh PLTU yang berbahan bakar gas maupun PLTG yang direncanakan akan dibangun juga oleh ACG selaku kontraktor pengeboran gas di kampung Birang," katanya. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013