Ratusan rumah di Rukun Tetangga (RT) 47, RT 44, dan RT 45 di belakang apartemen Pertminan Balikpapan luluh lantak dilalap api yang mengamuk di tiga RT di Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat, Balikpapan, Rabu. . 


"Sementara itu yang sudah terkonfirmasi. Tapi kami masih terus mendata," kata Lurah Baru Ilir Munir Achmad di lokasi kejadian.

Kebakaran diperkirakan mulai terjadi pukul 12.30 WITA. Ketiga RT tersebut merupakan  pemukiman padat penduduk, di kawasan yang juga disebut Gunung Polisi, di belakang  Apartemen Pertamina di Jalan R Soeprapto.

Kawasan ini pun secara geografis berseberangan dengan Kilang Pertamina Balikpapan.

Hingga pukul 14.00, Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Pemkot Balikpapan dan Fire Brigade dari Pertamina,  masih berusaha memadamkan api.  Pihak kelurahan juga mulai mendata korban dan kerugian yang terjadi. 

Untuk sementara api diduga berasal dari sebuah rumah kosong di RT 47. Sebagian rumah di lingkungan itu yang terbuat dari kayu membuat api cepat menyebar dan membesar.  Kemudian lagi, api semakin besar karena menarik angin, membuat kawasan itu jadi berangin kencang dan semakin mempercepat dan meluasnya api.

Aris, pedagang di Pasar Pandansari yang jadi korban, menuturkan, dirinya bersama isteri bergegas pulang dari pasar begitu tahu ada kebakaran di RT 47.

"Saya datang api sudah besar,” ucap Aris. Ia menyaksikan beberapa kendaraan roda dua terbakar dan tidak bisa diselamatkan. Rumah Aris sendiri ikut hangus terbakar.

Aris mengaku tidak ada barang-barang di dalam rumah yang dapat diselamatkan. Hanya motornya saja yang memang dipakai dan ada di jalan. 

“Gak tahu apa penyebab api, tapi kayaknya dari rumah kosong api itu. Mungkin korsleting. Jam berapa mulai menyala gak perhatikan,” ujarnya.

Khas pemukiman padat, akses jalan di ketiga RT lebarnya tak lebih dari 4 meter, membuat truk-truk pemadam kebakaran kesusahan mendekati api. Ditambah lagi jalan itu juga penuh oleh warga yang berusaha mengevakuasi keluarga dan harta bendanya.

Menurut Lurah Munir Achmad, pihaknya segera mengusahakan penampungan sementara para korban di Wisma Patra Pertamina. 

"Yang penting warga saya selamat dulu. Setelah itu segera langkah-langkah berikutnya kita ambil," kata Munir.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021