Sangatta (ANTARA Kaltim) - Suku Dayak Wehea desa Nehes Liah Bing Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, akan menggelar puncak acara pesta adat tradisi leluhur "Lom Play" pada 23 April 2013.
Kepala Adat Suku Dayak Wehea, Ledjie Taq, Jumat, menuturkan, proses pesta adat itu dimulai sejak 10 Maret lalu dan puncak acaranya digelar 23 April nanti.
"Naq unding merupakan salah satu acara dalam upacara puncak yang bertujuan meminta pertolongan kepada Tuhan agar hasil panen musim tanam tahun depan lebih baik dan permohonan maaf selama kehidupan musim tanam lalu," kata Ledjie Taq.
Sehari sebelum upacara puncak, menurut Ledjie Taq yang juga Kepala Adat Desa Nehas Liah Bing, seluruh perempuan penduduk Kampung Adat Wehea akan melakukan bersih-bersih kampong, dengan tujuan agar seisi kampong bersih dari gangguan roh halus dan bersih dari seluruh kesalahan masa lalu.
Sedangkan laki-laki menyiapkan perahu adat yang hias dengan berbagai manik-manik dan hiasan lain untuk dilarutkan pada puncak acara. Saat ini sudah berlangsung kegiatan rangkaian dari prosesi pesta adat, namun puncaknya pekan depan.
Berbagai kegiatan akan dihelat dalam acara puncak "Lom Plai" 2013, yang merupakan acara rutin tahunan Adat Wehea setiap tahunnya seperti kesenian tradisional Hudoq dan kesenian khas Wehea.
Bukan hanya menampilkan tarian dan kesenian khas Suku Dayak Wehea, namun dalam acara pesta pun akan disajikan makanan khas suku itu seperti nasi lemang dan sajian daging ayam dan daging babi.
"Kali ini barangkali hanya akan menyajikan daging ayam, sedangkan daging babi tidak ada karena menjaga adanya pengunjung agama lain yang datang dan ingin menikmati sajian kami," tambah Ledjie Taq.
Ia mengatakan, menyembelih hewan babi merupakan tradisi sejak puluhan tahun, namun karena zamannya sudah berbeda dan berubah, sehingga tahun ini babi tidak disembelih kecuali hanya ayam saja.
Pesta Adat Wehea yang diadakan setiap tahun banyak dikunjungi turis luar dan demostik ini, dan tahun ini mudah-mudahan semakin banyak agar pesta adat semakin populer dan disukai pengunjung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kepala Adat Suku Dayak Wehea, Ledjie Taq, Jumat, menuturkan, proses pesta adat itu dimulai sejak 10 Maret lalu dan puncak acaranya digelar 23 April nanti.
"Naq unding merupakan salah satu acara dalam upacara puncak yang bertujuan meminta pertolongan kepada Tuhan agar hasil panen musim tanam tahun depan lebih baik dan permohonan maaf selama kehidupan musim tanam lalu," kata Ledjie Taq.
Sehari sebelum upacara puncak, menurut Ledjie Taq yang juga Kepala Adat Desa Nehas Liah Bing, seluruh perempuan penduduk Kampung Adat Wehea akan melakukan bersih-bersih kampong, dengan tujuan agar seisi kampong bersih dari gangguan roh halus dan bersih dari seluruh kesalahan masa lalu.
Sedangkan laki-laki menyiapkan perahu adat yang hias dengan berbagai manik-manik dan hiasan lain untuk dilarutkan pada puncak acara. Saat ini sudah berlangsung kegiatan rangkaian dari prosesi pesta adat, namun puncaknya pekan depan.
Berbagai kegiatan akan dihelat dalam acara puncak "Lom Plai" 2013, yang merupakan acara rutin tahunan Adat Wehea setiap tahunnya seperti kesenian tradisional Hudoq dan kesenian khas Wehea.
Bukan hanya menampilkan tarian dan kesenian khas Suku Dayak Wehea, namun dalam acara pesta pun akan disajikan makanan khas suku itu seperti nasi lemang dan sajian daging ayam dan daging babi.
"Kali ini barangkali hanya akan menyajikan daging ayam, sedangkan daging babi tidak ada karena menjaga adanya pengunjung agama lain yang datang dan ingin menikmati sajian kami," tambah Ledjie Taq.
Ia mengatakan, menyembelih hewan babi merupakan tradisi sejak puluhan tahun, namun karena zamannya sudah berbeda dan berubah, sehingga tahun ini babi tidak disembelih kecuali hanya ayam saja.
Pesta Adat Wehea yang diadakan setiap tahun banyak dikunjungi turis luar dan demostik ini, dan tahun ini mudah-mudahan semakin banyak agar pesta adat semakin populer dan disukai pengunjung. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013