Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan akan menjatuhkan sanksi bagi pengelola pusat-pusat perbelanjaan yang menaikkan tarif parkir di tempat usahanya tanpa izin dari Wali Kota Balikpapan.
"Apa bentuk sanksinya masih kami rapatkan," kata Oemy Facesly, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Balikpapan, Selasa.
Rapat itu melibatkan Dispenda Balikpapan, Bagian Ekonomi Pemkot, Dinas Perhubungan, Bagian Perizinan, dan Bagian Hukum Pemkot Balikpapan.
Tarif parkir di Balikpapan Superblok (BSB), misalnya, naik 100 persen untuk biaya parkir satu jam pertama. Untuk kendaraan roda dua seperti motor dan sepeda, tarif yang semula Rp1.000 menjadi Rp2.000. Setelah parkir empat jam, tarif maksimal yang semula Rp4.000 naik menjadi Rp5.000.Bagi kendaraan roda empat, tarif satu jam pertama sebelum naik adalah Rp2.000, naik menjadi Rp3.000.
Tarif tersebut berlaku untuk mereka yang tidak berlangganan parkir di BSB dan mulai ditagihkan kepad pelanggan sejak dua pekan lalu.
Parkir di BSB, dikelola oleh pihak ketiga yaitu Secure Parking. Pusat perbelanjaan lain seperti Balcony dan The Plaza bekerjasama dengan Sun Parking, atau ISS yang juga menangani parkir di Bandara Sepinggan.
Sebenarnya, kata Oemy, pihaknya sudah meminta pihak pengelola pusat perbelanjaan untuk menghentikan kenaikkan tarif tanpa izin Wali Kota tersebut.
Untuk menaikkan tarif parkir, jelasnya, perlu kajian dari pemerintah kota. Kajian itu antara lain berdasar usulan dari pengelola parkir. Kajian itu akan menghasilkan rekomendasi berisi apakah tarif perlu naik atau belum perlu sama sekali. Kajian itu juga menjadi dasar bagi Wali Kota untuk mengambil keputusan.
Di sisi lain, Facesly menyebutkan, Dispenda Balikpapan sudah mengumpulkan Rp2,7 miliar dari parkir sepanjang empat bulan pertama 2013 ini. Targetnya sendiri adalah Rp6 miliar hingga akhir tahun nanti.
"Jadi sudah tercapai 45 persen," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah Balikpapan Oemy Facessly. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Apa bentuk sanksinya masih kami rapatkan," kata Oemy Facesly, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Balikpapan, Selasa.
Rapat itu melibatkan Dispenda Balikpapan, Bagian Ekonomi Pemkot, Dinas Perhubungan, Bagian Perizinan, dan Bagian Hukum Pemkot Balikpapan.
Tarif parkir di Balikpapan Superblok (BSB), misalnya, naik 100 persen untuk biaya parkir satu jam pertama. Untuk kendaraan roda dua seperti motor dan sepeda, tarif yang semula Rp1.000 menjadi Rp2.000. Setelah parkir empat jam, tarif maksimal yang semula Rp4.000 naik menjadi Rp5.000.Bagi kendaraan roda empat, tarif satu jam pertama sebelum naik adalah Rp2.000, naik menjadi Rp3.000.
Tarif tersebut berlaku untuk mereka yang tidak berlangganan parkir di BSB dan mulai ditagihkan kepad pelanggan sejak dua pekan lalu.
Parkir di BSB, dikelola oleh pihak ketiga yaitu Secure Parking. Pusat perbelanjaan lain seperti Balcony dan The Plaza bekerjasama dengan Sun Parking, atau ISS yang juga menangani parkir di Bandara Sepinggan.
Sebenarnya, kata Oemy, pihaknya sudah meminta pihak pengelola pusat perbelanjaan untuk menghentikan kenaikkan tarif tanpa izin Wali Kota tersebut.
Untuk menaikkan tarif parkir, jelasnya, perlu kajian dari pemerintah kota. Kajian itu antara lain berdasar usulan dari pengelola parkir. Kajian itu akan menghasilkan rekomendasi berisi apakah tarif perlu naik atau belum perlu sama sekali. Kajian itu juga menjadi dasar bagi Wali Kota untuk mengambil keputusan.
Di sisi lain, Facesly menyebutkan, Dispenda Balikpapan sudah mengumpulkan Rp2,7 miliar dari parkir sepanjang empat bulan pertama 2013 ini. Targetnya sendiri adalah Rp6 miliar hingga akhir tahun nanti.
"Jadi sudah tercapai 45 persen," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah Balikpapan Oemy Facessly. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013