Nunukan (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 130 prajurit TNI AL Marinir Gung HO Surabaya Jatim tiba di Kabupaten Nunukan Kaltim untuk menggantikan satgas marinir pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia sebelumnya di Pulau Sebatik.
Komandan Kompi Satgas Marinir Ambalat 2013, Kapten (Mar) M Ali Wardhana di Nunukan, Sabtu, menjelaskan, kedatangan pasukan marinir di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan khusus untuk menempati sejumlah pos penjagaan perbatasan di Pulau Sebatik.
Ia menyatakan pasukan yang dipimpinnya tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kamis (11/4) sekitar pukul 10.00 Wita dengan menumpangi KRI Teluk Parigi dari Surabaya.
Adapun pos penjagaan pengamanan perbatasan yang ditempati di pulau yang berbatasan langsung dengan Sabah Malaysia tersebut adalah pos yang berada di Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara, pos Sei Bajau yang letaknya tak jauh dari Komando Taktis (Kotis) Satgas Marinir Ambalat, pos Sei Taiwan dan pos Balansiku keempatnya berada di Kecamatan Sebatik Induk.
Kemudian dua pos penjagaan terletak di Kecamatan Sebatik Barat yakni pos Tembaring dan Bambangan, terang M Ali Wardhana yang juga pernah bergabung dengan Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Koorwil Nunukan 2012 lalu.
"Jadi prajurit marinir yang baru ini akan disebar pada tujuh pos penjagaan seperti sebelumnya," katanya.
M Ali Wardhana mengungkapkan masa tugas prajurit Batalion Infantri I Marinir Gung HO ini berlangsung selama enam bulan ke depan dan berakhir pertengahan Oktober 2013.
Selanjutnya dia mengatakan, serah terima tugas dari satgas marinir Ambalat sebelumnya dilaksanakan di Pangkalan TNI AL Nunukan di Pantai Icing Sedadap Kecamatan Nunukan Selatan, Sabtu (13/4).
"Setelah serah terima tugas kami akan langsung menempati pos-pos yang ada di Sebatik dan prajurit marinir yang lama akan kembali ke Surabaya dengan menggunakan KRI Teluk Parigi ini," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Komandan Kompi Satgas Marinir Ambalat 2013, Kapten (Mar) M Ali Wardhana di Nunukan, Sabtu, menjelaskan, kedatangan pasukan marinir di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan khusus untuk menempati sejumlah pos penjagaan perbatasan di Pulau Sebatik.
Ia menyatakan pasukan yang dipimpinnya tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kamis (11/4) sekitar pukul 10.00 Wita dengan menumpangi KRI Teluk Parigi dari Surabaya.
Adapun pos penjagaan pengamanan perbatasan yang ditempati di pulau yang berbatasan langsung dengan Sabah Malaysia tersebut adalah pos yang berada di Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara, pos Sei Bajau yang letaknya tak jauh dari Komando Taktis (Kotis) Satgas Marinir Ambalat, pos Sei Taiwan dan pos Balansiku keempatnya berada di Kecamatan Sebatik Induk.
Kemudian dua pos penjagaan terletak di Kecamatan Sebatik Barat yakni pos Tembaring dan Bambangan, terang M Ali Wardhana yang juga pernah bergabung dengan Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Koorwil Nunukan 2012 lalu.
"Jadi prajurit marinir yang baru ini akan disebar pada tujuh pos penjagaan seperti sebelumnya," katanya.
M Ali Wardhana mengungkapkan masa tugas prajurit Batalion Infantri I Marinir Gung HO ini berlangsung selama enam bulan ke depan dan berakhir pertengahan Oktober 2013.
Selanjutnya dia mengatakan, serah terima tugas dari satgas marinir Ambalat sebelumnya dilaksanakan di Pangkalan TNI AL Nunukan di Pantai Icing Sedadap Kecamatan Nunukan Selatan, Sabtu (13/4).
"Setelah serah terima tugas kami akan langsung menempati pos-pos yang ada di Sebatik dan prajurit marinir yang lama akan kembali ke Surabaya dengan menggunakan KRI Teluk Parigi ini," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013