Sangatta (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 2.693 pelajar dari 19 SMA/SMK di 11 sub rayon di 18 kecamatan se-Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur akan mengikuti Ujian Nasional (UN) pada 15 April 2013.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur, Imam Hidayat, Rabu, mengatakan, dari jumlah 2.693 peserta UN itu terdiri dari 1.361 pelajar dari 22 SMA yang terbagi dalam 11 sub rayon dan 1.332 pelajar dari 19 SMK yang terbagi dalam 5 sub rayon.
Peserta UN untuk SMA nantinya akan menggunakan 20 sekolah dengan 2 sekolah pengikut di 18 kecamatan. Sedangkan untuk SMK tempat penyelenggaranya ada 17 sekolah dan 2 sekolah pengikut," kata Kadis Pendidikan Imam Hidayat, didampingi Kabid Pendidikan Menengah, Wagiman.
Ia mengatakan, pendistribusian soal UN kami diusulkan dilakukan dua hari menjelang pelaksanaan UN karena kondisi geografis Kutai Timur cukup sulit dan luas, sehingga jarak antar kecamatan cukup jauh.
"Pendistribusian materi UN juga akan melibatkan pihak kepolisian dan unsur perguruan tinggi dari Universitas Mulawarman Samarinda, untuk memperkecil kemungkinan kebocoran soal," katanya.
Pengamanan soal oleh kepolisian dilakukan mulai dari pendistribusian materi UN dari kantor Dinas Pendidikan, hingga sampai ke masing-masing sekolah penyelenggara.
"Dengan begitu, potensi kebocoran materi UN dapat minimalisir," katanya.
Imam Hidayat mengatakan, selain mengamankan dalam proses pendistribusian materi UN, aparat kepolisian juga akan membantu pengamanan pada saat pelaksanaannya di setiap sekolah penyelenggara UN. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur, Imam Hidayat, Rabu, mengatakan, dari jumlah 2.693 peserta UN itu terdiri dari 1.361 pelajar dari 22 SMA yang terbagi dalam 11 sub rayon dan 1.332 pelajar dari 19 SMK yang terbagi dalam 5 sub rayon.
Peserta UN untuk SMA nantinya akan menggunakan 20 sekolah dengan 2 sekolah pengikut di 18 kecamatan. Sedangkan untuk SMK tempat penyelenggaranya ada 17 sekolah dan 2 sekolah pengikut," kata Kadis Pendidikan Imam Hidayat, didampingi Kabid Pendidikan Menengah, Wagiman.
Ia mengatakan, pendistribusian soal UN kami diusulkan dilakukan dua hari menjelang pelaksanaan UN karena kondisi geografis Kutai Timur cukup sulit dan luas, sehingga jarak antar kecamatan cukup jauh.
"Pendistribusian materi UN juga akan melibatkan pihak kepolisian dan unsur perguruan tinggi dari Universitas Mulawarman Samarinda, untuk memperkecil kemungkinan kebocoran soal," katanya.
Pengamanan soal oleh kepolisian dilakukan mulai dari pendistribusian materi UN dari kantor Dinas Pendidikan, hingga sampai ke masing-masing sekolah penyelenggara.
"Dengan begitu, potensi kebocoran materi UN dapat minimalisir," katanya.
Imam Hidayat mengatakan, selain mengamankan dalam proses pendistribusian materi UN, aparat kepolisian juga akan membantu pengamanan pada saat pelaksanaannya di setiap sekolah penyelenggara UN. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013