Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, belajar ke salah satu desa mandiri di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakni Desa Girimukti di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
"Kami datang ke Girimukti karena desa ini merupakan salah satu desa mandiri dari total lima desa mandiri yang ada di Kabupaten PPU. Kami ingin belajar agar di desa kami juga banyak yang mandiri," ujar Kepala DPMD Kabupaten Buton Tengah Armin di Girimukti, Jumat.
Ia mengatakan, di Buton Tengah terdapat 67 desa dan 10 kelurahan yang tersebar pada 7 kabupaten. Dari 67 desa tersebut, baru ada 1 desa dengan status mandiri, selebihnya merupakan desa maju, dan berkembang.
Mengingat masih banyaknya desa yang belum mandiri, maka kali ini ada 134 orang yang terdiri kades bersama sekretaris, ditambah 10 pendamping, dan 7 camat melakukan studi banding ke PPU untuk mempelajari pola percepatan menuju desa mandiri.
"Dulu Kabupaten Buton Tengah ada beberapa desa yang berstatus sangat tertinggal, tapi sekarang tidak ada lagi yang berstatus sangat tertinggal, bahkan yang tertinggal pun naik menjadi berkembang dan maju. Ini terjadi karena kami sering belajar ke luar daerah," ujar Armin.
Ia juga mengatakan bahwa Buton Tengah merupakan daerah otonomi baru yang disahkan pada 2014, sehingga wajar jika tidak banyak desa yang mampu mencapai status maju dan mandiri, namun demikian, pihaknya terus memacu percepatan pembangunan, salah satu cara yang dilakukan adalah belajar ke daerah lain.
Kehadiran rombongan dari Buton Tengah tersebut disambut oleh Kepala DPMD Kabupaten PPU Saidin, Pendamping Kabupaten PPU Farid, dan Plt Kepala Desa Girimukti Yuli.
Dalam kesempatan itu Saidin memberikan apresiasi tinggi kepada rombongan pemerintah desa dari Kabupaten Buton Tengah yang berkunjung ke PPU, sehingga diharapkan kunjungan ini akan menjalin silaturahmi dan masing-masing pihak mendapat pengetahuan dari hasil transfer informasi.
"Kabupaten PPU memiliki 30 desa dan 24 kelurahan yang tersebar pada 4 kecamatan. Dari 30 desa ini, ada 5 desa yang berstatus mandiri, yakni Desa Girimukti, Babulu Darat, Sukaraja, Sidorejo, dan Desa Giripurwa," ujar Saidin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Kami datang ke Girimukti karena desa ini merupakan salah satu desa mandiri dari total lima desa mandiri yang ada di Kabupaten PPU. Kami ingin belajar agar di desa kami juga banyak yang mandiri," ujar Kepala DPMD Kabupaten Buton Tengah Armin di Girimukti, Jumat.
Ia mengatakan, di Buton Tengah terdapat 67 desa dan 10 kelurahan yang tersebar pada 7 kabupaten. Dari 67 desa tersebut, baru ada 1 desa dengan status mandiri, selebihnya merupakan desa maju, dan berkembang.
Mengingat masih banyaknya desa yang belum mandiri, maka kali ini ada 134 orang yang terdiri kades bersama sekretaris, ditambah 10 pendamping, dan 7 camat melakukan studi banding ke PPU untuk mempelajari pola percepatan menuju desa mandiri.
"Dulu Kabupaten Buton Tengah ada beberapa desa yang berstatus sangat tertinggal, tapi sekarang tidak ada lagi yang berstatus sangat tertinggal, bahkan yang tertinggal pun naik menjadi berkembang dan maju. Ini terjadi karena kami sering belajar ke luar daerah," ujar Armin.
Ia juga mengatakan bahwa Buton Tengah merupakan daerah otonomi baru yang disahkan pada 2014, sehingga wajar jika tidak banyak desa yang mampu mencapai status maju dan mandiri, namun demikian, pihaknya terus memacu percepatan pembangunan, salah satu cara yang dilakukan adalah belajar ke daerah lain.
Kehadiran rombongan dari Buton Tengah tersebut disambut oleh Kepala DPMD Kabupaten PPU Saidin, Pendamping Kabupaten PPU Farid, dan Plt Kepala Desa Girimukti Yuli.
Dalam kesempatan itu Saidin memberikan apresiasi tinggi kepada rombongan pemerintah desa dari Kabupaten Buton Tengah yang berkunjung ke PPU, sehingga diharapkan kunjungan ini akan menjalin silaturahmi dan masing-masing pihak mendapat pengetahuan dari hasil transfer informasi.
"Kabupaten PPU memiliki 30 desa dan 24 kelurahan yang tersebar pada 4 kecamatan. Dari 30 desa ini, ada 5 desa yang berstatus mandiri, yakni Desa Girimukti, Babulu Darat, Sukaraja, Sidorejo, dan Desa Giripurwa," ujar Saidin.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021