Menteri (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan perlakuan suatu negara dalam mengelola asetnya menunjukkan sikap atau karakter bangsa tersebut dan peradabannya.
"Maka dari itu, kami akan terus mendorong seluruh kementerian/lembaga yang mengelola dan memiliki peranan penting dalam memanfaatkan Barang Milik Negara (BMN) akan terus mengukir prestasi," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam acara Apresiasi Kekayaan Negara secara daring di Jakarta, Senin.
Dorongan tersebut sebagai salah satu upaya bersama seluruh kementerian/lembaga untuk terus membangun karakter dan peradaban bangsa Indonesia.
Bendahara Negara itu menekankan bahwa BMN tak datang begitu saja atau secara tiba-tiba, namun aset negara diperoleh melalui upaya dan proses keuangan negara yang membutuhkan berbagai pengorbanan, bahkan terkadang melalui upaya yang sangat keras.
"Ini dihasilkan dari keuangan negara. Jadi kalau dilihat dari sumbernya, didapatkan melalui penerimaan negara atau dari utang hasilnya adalah BMN," kata Menkeu Sri Mulyani.
Ia pun meminta agar seluruh kementerian/lembaga bisa menyampaikan dengan transparan penggunaan BMN atau aset negara kepada masyarakat, yang tidak hanya digunakan untuk keperluan negara, namun juga memberi manfaat yang sangat besar kepada masyarakat.
Masyarakat, kata dia, harus memahami bahwa aset negara adalah milik seluruh Rakyat Indonesia, sehingga tak hanya melihat BMN sebagai sebuah gedung, tetapi bisa merasakan aset yang diperoleh melalui keuangan negara memang memberi manfaat bagi masyarakat.
"Bahkan BMN bisa memberikan manfaat bagi perekonomian, bangsa, dan negara, yang terus menerus membangun peradaban di dalam bangsa Indonesia maupun di dunia ini," tutur Sri Mulyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Maka dari itu, kami akan terus mendorong seluruh kementerian/lembaga yang mengelola dan memiliki peranan penting dalam memanfaatkan Barang Milik Negara (BMN) akan terus mengukir prestasi," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam acara Apresiasi Kekayaan Negara secara daring di Jakarta, Senin.
Dorongan tersebut sebagai salah satu upaya bersama seluruh kementerian/lembaga untuk terus membangun karakter dan peradaban bangsa Indonesia.
Bendahara Negara itu menekankan bahwa BMN tak datang begitu saja atau secara tiba-tiba, namun aset negara diperoleh melalui upaya dan proses keuangan negara yang membutuhkan berbagai pengorbanan, bahkan terkadang melalui upaya yang sangat keras.
"Ini dihasilkan dari keuangan negara. Jadi kalau dilihat dari sumbernya, didapatkan melalui penerimaan negara atau dari utang hasilnya adalah BMN," kata Menkeu Sri Mulyani.
Ia pun meminta agar seluruh kementerian/lembaga bisa menyampaikan dengan transparan penggunaan BMN atau aset negara kepada masyarakat, yang tidak hanya digunakan untuk keperluan negara, namun juga memberi manfaat yang sangat besar kepada masyarakat.
Masyarakat, kata dia, harus memahami bahwa aset negara adalah milik seluruh Rakyat Indonesia, sehingga tak hanya melihat BMN sebagai sebuah gedung, tetapi bisa merasakan aset yang diperoleh melalui keuangan negara memang memberi manfaat bagi masyarakat.
"Bahkan BMN bisa memberikan manfaat bagi perekonomian, bangsa, dan negara, yang terus menerus membangun peradaban di dalam bangsa Indonesia maupun di dunia ini," tutur Sri Mulyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021