Samarinda (ANTARA Kaltim) - Hasil reses Anggota DPRD Kaltim asal daerah pemilihan (Dapil) IV Bontang, Kutai Timur dan Berau, Zain Taufik Nurrohman, 23-28 Maret 2013 lalu, infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan rakyat masih menjadi keluhan warga.

"Kedua persoalan itu mendominasi hasil reses saya," kata Zain Taufik Nurrohman, Selasa (2/4), menjelaskan hasil resesnya.

Menurut Ketua Fraksi PAN DPRD Kaltim ini, hasil serap aspirasi di RT 16 dan 17 Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang, warga meminta progam nyata pemerintah guna membuat peningkatan perekonomian yang berujung kepada kesejahteraan masyarakat. Progam  tersebut seperti, kredit dengan bunga rendah dan penyediaan secara luas lapangan pekerjaan.

Sebagaian besar warga berprofesi sebagai pedagang sehingga pinjaman modal dengan kredit berbunga rendah sangat diharapkan, karena selain membantu menambah modal,  juga membuka peluang usaha lain yang dapat menyerap tenaga kerja lokal.

Selain itu warga Kelompok Tani Mangrove Indah, Kelurahan Bontang Baru meminta agar ada perubahan status Tanaman Nasional Kutai (TNK) di sebagian daerah pesisir Kelurahan Bontang Baru,  karena digunakan petani tambak sebagai tempat mata pencaharian sehari-hari.

"Kendati menggunakan arel pesisir, para petani tambak tetap menjaga kelestarian hutan mangrove sehingga tetap menjadi ekosistem yang baik. Namun  mereka menghadapi kendala, karena tidak dapat memperluas jumlah tambak,  sehingga berimbas pada terbatasnya jumlah produksi. Ini karena areal masuk dalam kawasan TNK," kata suami  Mahkamah Brantasari dan ayah dua orang anak yang pernah menjabat Ketua Umum HMI Samarinda  1999-2000 tersebut.

Dalam  reses di Bontang tersebut, mantan aktivis HMI itu juga  menyempatkan meninjau  lembaga pendidikan yang dikelola  Yayasan As'adiyah Bontang di Kelurahan  Tanjung Laut Indah. Pengelola   mengeluhkan hanya memiliki satu toilet yang mengharuskan ratusan siswa/siswi ditambah para guru berbagi, itupun dengan kondisi kurang layak.

"Idealnya, yayasan yang menaungi Madrasah Ibtidaiyah & Madrasah Tsanawiyah dalam satu gedung sekolah itu paling tidak harus menambah satu hingga dua ruang toilet lagi,  sebagai standar sehat dan memadai. Jadi seharusnya, Ibtidaiyah dan Tsanawiyah masing-masing memiliki toilet plus ditambah khusus untuk para pengajar," kata politisi kelahiran, 27 Oktober 1975 tersebut.

Selain itu, masih ada beberapa ruang kelas dengan kondisi di bawah standar sehingga perlu dilakukan perbaikan. Sebab, dengan kondisi saat ini ketika memasuki jam 10 pagi  dan seterusnya siswa/siswi tidak dapat konsentrasi  karena atap masih seng tanpa plafon serta diperparah lokasi kelas dimaksud berada di lantai dua, sehingga berdampak kepada proses belajar dan mengajar yang kurang maksimal.

Sementara hasil serap aspirasi di Kutai Timur, yakni di Kecamtan Sangkulirang warga masih mengeluhkan persoalan yang masih sama selama beberapa tahun terakhir, yaitu jalan provinsi yang menghubungkan Sangatta-Sangkurilang banyak rusak, padahal jalan tersebut merupakan jalan utama yang dipergunakan tidak saja sebagai sarana transportasi sehari-hari warga, tetapi juga sebagai jalur distribusi perdagangan masyarakat.

"Harga jual barang bisa melambung, belum lagi sebagian barang makanan sejenis sayuran banyak yang tidak segar bahkan busuk, barang sejenis kramik banyak yang rusak, semua itu disebakan badan jalan yang rusak parah. Sehingga persoalan ini dinilai sangat mendesak untuk segera diselesaikan pemerintah," tutur pria yang pernah berkerja di PT Studio Cilaki 45 Consultant itu.

Menanggapi sejumlah aspirasi warga tersebut, Zain berjanji akan memperjuangkan persoalan tersebut dengan bantuan sejumlah koleganya di Dewan, sehingga segera bisa diselesaikan dan dirasakan hasilnya oleh masyarakat.

"Tentu sejumlah pesoalan tersebut akan dipilah-pilah mana yang menjadi wewenang Pemprov maupun kabupaten/kota dan mana yang menjadi kewenangan Dewan. Kalau masuk dalam wilayah pemerintah saya akan mengomunikasikan melalui jalur komisi dengan sejumlah mitra kerja, sedangkan yang berkaitan dengan anggaran Dewan maka akan diperjuangkan dengan tetap bersandar kepada skala prioritas. Memang tidak bisa instan, hari ini dilaporkan besok sudah bisa diselesaikan, artinya tetap melalui jalur mekanisme yang berlaku dan semua itu butuh proses, oleh sebab itu saya mohon masyarakat  bisa bersabar," kata Zain Taufik Nurrohman. (Humas DPRD Kaltim/adv/bar/mir)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013