Nunukan (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 1.466 warga negara asing (WNA) berangkat ke Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan Kaltim sejak Februari sampai Maret 2013.
Kepala Pos Tempat Pemeriksaan Keimigrasian (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution, di Nunukan, Selasa menjelaskan, WNA tersebut sebagian besar menggunakan paspor terbitan Sabah Malaysia.
Sedangkan WNA dari negara lain (turis) yang berangkat (masuk) ke Malaysia hanya sebagian kecil yang kemungkinan untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain melalui Malaysia, ujar dia.
"WNA yang berangkat ke Malaysia melalui Nunukan ini sebagian besar warga negara Malaysia dan hanya sebagian kecil WNA dari negara lain," ujar Nasution.
Nasution menerangkan, mereka (WNA) kebanyakan dari kunjungan di Sulawesi Selatan yang kemungkinan mengunjungi sanak keluarganya di daerah itu atau ada keperluan lainnya dan kembali ke Malaysia.
Dari 1.466 WNA tersebut, sebanyak 1.342 orang menggunakan paspor lawatan dan 124 orang lainnya menggunakan BCP (boarding crossing pasport) atau pas lintas batas (PLB).
WNA yang menggunakan dokumen BCP itu, kata dia, hanya melakukan kunjungan dalam wilayah Kabupaten Nunukan saja.
"Jadi, sebagian besar WNA yang berangkat ke Malaysia melalui Nunukan menggunakan paspor lawatan karena kemungkinan dari jalan-jalan dari sanak keluarganya di Sulawesi (Selatan) atau daerah lainnya," sebut Nasution. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kepala Pos Tempat Pemeriksaan Keimigrasian (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution, di Nunukan, Selasa menjelaskan, WNA tersebut sebagian besar menggunakan paspor terbitan Sabah Malaysia.
Sedangkan WNA dari negara lain (turis) yang berangkat (masuk) ke Malaysia hanya sebagian kecil yang kemungkinan untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain melalui Malaysia, ujar dia.
"WNA yang berangkat ke Malaysia melalui Nunukan ini sebagian besar warga negara Malaysia dan hanya sebagian kecil WNA dari negara lain," ujar Nasution.
Nasution menerangkan, mereka (WNA) kebanyakan dari kunjungan di Sulawesi Selatan yang kemungkinan mengunjungi sanak keluarganya di daerah itu atau ada keperluan lainnya dan kembali ke Malaysia.
Dari 1.466 WNA tersebut, sebanyak 1.342 orang menggunakan paspor lawatan dan 124 orang lainnya menggunakan BCP (boarding crossing pasport) atau pas lintas batas (PLB).
WNA yang menggunakan dokumen BCP itu, kata dia, hanya melakukan kunjungan dalam wilayah Kabupaten Nunukan saja.
"Jadi, sebagian besar WNA yang berangkat ke Malaysia melalui Nunukan menggunakan paspor lawatan karena kemungkinan dari jalan-jalan dari sanak keluarganya di Sulawesi (Selatan) atau daerah lainnya," sebut Nasution. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013