Bontang (ANTARA Kaltim) - Para pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Kota Bontang, Kalimantan Timur, berharap adanya sosialisasi rencana pemugaran Pasar Rawa Indah dari tradisional menjadi pasar modern.

"Hingga saat ini kami hanya mendengar bahwa Pasar Rawa Indah yang merupakan pasar terbesar di Bontang akan dipugar dan dibangun kembali menjadi sekian lantai bertingkat," kata Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Kota Bontang, Armin, di Bontang, Selasa.

Armin mengakui rencana pembangunan pasar Rawa Indah memang sudah diketahui saat dia menjadi delegasi utusan kelurahan beberapa waktu lalu.

"Namun saya heran kok sampai hari ini belum ada sosialisasi. Padahal di manapun tempat di Indonesia pemugaran pasar rawan konflik sosial ekonomi karena syarat dengan kepentingan dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Pasti ribut sehingga sosialisasi mutlak dibutuhkan sebelum pembangunan itu sendiri," ujar Armin.

Dia meminta agar pemerintah segera melakukan sosialisai dengan mengundang para tokoh masyarakat di sekitar pasar Rawa Indah maupun Assosiasi Pasar Kota Bontang.

"Tentunya dengan sosialisasi para tokoh masyarakat maupun perwakilan pedagang bisa turut memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran.  Contoh yang harus dipikirkan adalah relokasi pasar sementara saat pasar sedang dibangun," katanya.

Menurut Armin pemerintah sebenarnya tidak tahu apakah untuk dilokasi sementara jualan nanti saat berlangsung pembangunan Pasar Rawa Indah jualan para pedangan dilokasi baru apa laku atau tidak.

"Nah saat ini ada informasi ada tanah dekat Pasar Rawa Indah seluas 2 ha yang dijual. Usul saya mewakili Asosiasi Pasar sebaiknya pemerintah membeli tanah tersebut dan membangun dari nol sebagai lokasi pasar modern baru yang saya pikir itu malah lebih baik serta membiarkan pasar tradisional yang sekarang apa adanya saja," kata Armin.

Ketua Asosiasi Pasar Kota Bontang periode 2011-2014 ini menuturkan jika saat ini sedang melakukan pendataan para pedagang.

"Saat ini saya sedang melakukan pendataan kepada para pedagang dengan meminta foto copi KTP, KK, surat sewa kontrak, pas foto para pedagang," ujar Armin.

Dia mengakui terdapat perbedaan data yang dimiliki Asosiasi Pasar Kota dengan Disperindagkop Kota Bontang.

"Jika data kami jumlah pedagang 1.328 sementara data Disperindagkop jumlah pedagang Pasar Rawa Indah hanya 1.012 pedagang," katanya.

Armin menceritakan bahwa Pasar Rawa Indah berawal dari kebakaran pasar di Berbas tahun 1985.

"Lalu PT Badak NGL membangunkan pasar baru ya di Rawa Indah ini dengan dikapling-kapling bagi pedagang dan pengelolaan diserahkan ke pemerintah yang waktu itu masih kota administratif," kata Armin. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013