Saham-saham Inggris ditutup di wilayah negatif pada perdagangan Selasa waktu setempat (9/11/2021), memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergelincir 0,36 persen atau 26,36 poin, menjadi menetap di 7.274,04 poin.


Indeks FTSE 100 turun tipis 0,049 persen atau 3,56 poin menjadi 7.300,40 poin pada Senin (8/11/2021), setelah menguat 0,33 persen atau 24,05 poin menjadi 7.303,96 poin pada Jumat (5/11/2021), dan bertambah 0,43 persen atau 31,02 poin menjadi 7.279,91 poin pada Kamis (4/11/2021).

Darktrace, sebuah perusahaan teknologi informasi Inggris-Amerika yang mengkhususkan diri dalam pertahanan siber, merupakan pemain berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya anjlok 6,08 persen.

Diikuti oleh saham grup perusahaan layanan penjualan, pemasaran dan dukungan internasional Inggris DCC Plc yang kehilangan 3,88 persen, serta perusahaan penyedia produk dan layanan deteksi ancaman dan selundupan, perangkat medis, energi, dan komunikasi multinasional Inggris Smiths Group jatuh 2,67 persen.

Sementara itu, Associated British Foods, sebuah perusahaan pengolahan dan ritel makanan multinasional Inggris, melonjak 7,99 persen, menjadi pencetak keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan induk industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings yang meningkat 3,60 persen, serta perusahaan induk jasa telekomunikasi multinasional Inggris BT Group terangkat 2,65 persen.


 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021