Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim menyarankan kepada Badan Pusat Statistik (BPS), agar memasukkan pendapatan dari industri pariwisata ke dalam produk domestik regional bruto (PDRB) setempat.
 
 
"Industri pariwisata yang bergerak di Kaltim ini kan ada 13 jenis usaha yang semuanya memberikan kontribusi, tapi industri pariwisata tidak dimunculkan dalam PDRB," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di Maratua, Berau, Minggu. 
 
Terdapat 21 lapangan usaha yang tercatat dalam PDRB Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), seperti pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, real estate, dan lapangan usaha jasa lainnya.
 
Dari semua lapangan usaha yang memberikan kontribusi dan tercatat dalam PDRB tersebut, lanjutnya, industri pariwisata dimasukkan dalam lapangan usaha 'jasa lainnya', sehingga tidak diketahui pendapatan dari industri pariwisata.
 
"Mengingat industri pariwisata dalam PDRB Kaltim masuk dalam 'jasa lainnya', maka tidak ada yang mengetahui berapa nilai pendapatan dari sektor pariwisata, padahal sebenarnya kontribusinya besar dalam menggerakkan roda ekonomi," kata Sri.
 
Di antara 13 industri pariwisata tersebut adalah hotel, restauran, taman rekreasi, biro perjalanan, pemandu, gelanggang olahraga seperti biliar, dan wisata tirta seperti dayung, layar, dan lainnya.
 
"Kami ingin bagaimana 13 usaha pariwisata itu bisa dibuat sebagai satu komponen agar bisa masuk di PDRB, misalnya hotel dengan katering atau komponen lain, tidak harus 13 itu masuk semua, karena saya menyadari itu akan sulit," ujarnya.
 
Ia kembali menjelaskan bahwa kontribusi sektor pariwisata perannya cukup penting dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat, karena dampaknya cukup luas, mulai dari hotel atau resort yang terpakai, produk UMKM yang terbeli, dan banyak lagi turunannya.
 
"Misalnya di Pulau Maratua ini yang terkenal indah sehingga banyak wisatawan yang datang. Dari sini tentu ada pajak yang masuk, kemudian ekonomi masyarakat terus tumbuh karena efeknya di sini ada pemandu, UMKM, bahkan sovenir juga laku," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021