Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Nunukan Kaltim baru memiliki 15.000 judul buku padahal idealnya sekitar 50.000 judul.
Kepala KPAD Kabupaten Nunukan, Hj Susilawati, di Nunukan, Senin, mengakui jumlah buku yang dimiliki saat ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat setempat sejak instansi yang dipimpinnya dibentuk 2008 dan baru efektif beraktivitas 2010.
Pertama kali KPAD Nunukan diefektifkan, jumlah buku yang dimiliki sebanyak 7.000 judul buku tetapi setelah adanya pembiayaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten dan Provinsi Kaltim ditambah APBN maka secara bertahap jumlah judul buku terus meningkat, katanya.
"Jadi saat ini jumlah judul buku yang kami miliki baru sekitar 15.000 judul buku sejak pertama kali KPAD (Nunukan) dibentuk tahun 2008 lalu," ucap Hj Susilawati.
Ia mengatakan, buku-buku yang tersedia di KPAD Nunukan judulnya bervariasi sebagaimana layaknya perpustakaan umum lainnya seperti pengetahuan umum, agama, pendidikan dan sejarah lokal maupun nasional.
Kepala KPAD Nunukan menegaskan dengan memperhatikan animo masyarakat setempat idealnya jumlah buku yang harus dimiliki sebanyak 50.000 judul buku dengan tetap menyesuaikan jenis buku yang diminati pembaca.
"Kalau idealnya jumlah buku yang harus tersedia di KPAD Nunukan sekitar 50.000 judul buku atau disesuaikan dengan minat baca masyarakat," katanya.
Jumlah buku yang diharapkan tersebut diupayakan dapat terwujud melalui bantuan anggaran yang diperolehnya setiap tahun seperti 2013 ini, KPAD Nunukan mendapatkan dana dekonsentrasi dari pemerintah Provinsi Kaltim sebesar Rp1 miliar.
Dana ini khusus dipergunakan untuk pengadaan buku-buku yang dibutuhkan KPAD Nunukan berdasarkan kebutuhan masyarakat, ucapnya.
Susilawati menambahkan, jika memperhatikan aktivitas masyarakat yang mengunjungi kantor perpustakaan di wilayah itu pada umumnya berpendidikan menengah ke atas.
Tetapi, dia selalu berupaya untuk meningkatkan budaya dan minat baca mulai usia dini dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak-anak PAUD (pendidikan anak usia dini).
"Kami usahakan minat baca mulai dari usia dini yakni dari anak-anak PAUD setiap hari Jumat di sini," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Kepala KPAD Kabupaten Nunukan, Hj Susilawati, di Nunukan, Senin, mengakui jumlah buku yang dimiliki saat ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat setempat sejak instansi yang dipimpinnya dibentuk 2008 dan baru efektif beraktivitas 2010.
Pertama kali KPAD Nunukan diefektifkan, jumlah buku yang dimiliki sebanyak 7.000 judul buku tetapi setelah adanya pembiayaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten dan Provinsi Kaltim ditambah APBN maka secara bertahap jumlah judul buku terus meningkat, katanya.
"Jadi saat ini jumlah judul buku yang kami miliki baru sekitar 15.000 judul buku sejak pertama kali KPAD (Nunukan) dibentuk tahun 2008 lalu," ucap Hj Susilawati.
Ia mengatakan, buku-buku yang tersedia di KPAD Nunukan judulnya bervariasi sebagaimana layaknya perpustakaan umum lainnya seperti pengetahuan umum, agama, pendidikan dan sejarah lokal maupun nasional.
Kepala KPAD Nunukan menegaskan dengan memperhatikan animo masyarakat setempat idealnya jumlah buku yang harus dimiliki sebanyak 50.000 judul buku dengan tetap menyesuaikan jenis buku yang diminati pembaca.
"Kalau idealnya jumlah buku yang harus tersedia di KPAD Nunukan sekitar 50.000 judul buku atau disesuaikan dengan minat baca masyarakat," katanya.
Jumlah buku yang diharapkan tersebut diupayakan dapat terwujud melalui bantuan anggaran yang diperolehnya setiap tahun seperti 2013 ini, KPAD Nunukan mendapatkan dana dekonsentrasi dari pemerintah Provinsi Kaltim sebesar Rp1 miliar.
Dana ini khusus dipergunakan untuk pengadaan buku-buku yang dibutuhkan KPAD Nunukan berdasarkan kebutuhan masyarakat, ucapnya.
Susilawati menambahkan, jika memperhatikan aktivitas masyarakat yang mengunjungi kantor perpustakaan di wilayah itu pada umumnya berpendidikan menengah ke atas.
Tetapi, dia selalu berupaya untuk meningkatkan budaya dan minat baca mulai usia dini dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak-anak PAUD (pendidikan anak usia dini).
"Kami usahakan minat baca mulai dari usia dini yakni dari anak-anak PAUD setiap hari Jumat di sini," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013