Kedutaan Besar RI di Pretoria bekerja sama dengan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) mengadakan kegiatan Indonesian Coffee Week untuk mempromosikan kopi Indonesia kepada pecinta dan pegiat usaha kopi, serta masyarakat setempat di Johannesburg, Afrika Selatan.
Kegiatan promosi itu diadakan di Father Coffee, sebuah kafe di kawasan Kramerville di Johannesburg pada 12–14 Oktober 2021, menurut keterangan KBRI Pretoria yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Kepala ITPC Johannesburg Anggun Paramita Mahdi mengatakan kegiatan itu adalah upaya untuk memperkenalkan dan mempromosikan kopi Indonesia kepada publik di Afrika, khususnya di Afrika Selatan.
"Pecinta kopi asal Indonesia sudah lama mengenal kopi asal Afrika, sebaliknya, kami melihat bahwa publik di Afrika Selatan belum terlalu mengenal kopi Indonesia. Harapan kami, lewat ajang ini, kopi Indonesia lebih dikenal di Afrika, lebih khusus di Afrika Selatan," kata Anggun.
Beragam kopi asal Indonesia diperkenalkan pada kegiatan promosi tersebut, kata dia.
Flores Manggarai, Giri Senang dan Pengalengan asal Jawa Barat, Bali Kintamani adalah nama-nama jenis kopi yang selain diperkenalkan juga diolah dan disajikan kepada pengunjung yang hadir pada kegiatan itu.
Dua barista ternama asal Indonesia, Muhammad Aga dan Resianri Triane, juga dilibatkan dalam kegiatan promosi kopi Indonesia itu.
"Kami juga mengundang dua orang barista asal Indonesia. Dilibatkannya kedua barista dari Indonesia ini untuk menunjukkan dan menjelaskan tentang keunikan serta cita rasa kopi Indonesia kepada publik di sini. Diharapkan keduanya mampu menyajikan kopi Indonesia yang dapat menarik minat pecinta kopi di sini," ujar Anggun.
Selain pengunjung tetap kafe tersebut, banyak pecinta dan pegiat usaha kopi, diplomat negara sahabat, pengusaha dan selebritis Afrika Selatan yang menyempatkan diri hadir pada kegiatan promosi kopi Indonesia yang berlangsung selama 3 hari itu.
Danny K, salah seorang pengusaha yang hadir, mengaku baru pertama kali mencicipi kopi Indonesia dan merasa ada perbedaan dengan kopi lainnya. Menurut dia, kopi Indonesia memiliki keunikan tersendiri.
"Rasanya unik dan berbeda dengan kopi-kopi yang selama ini saya konsumsi. Ini menarik, sebagai pecinta kopi saya senang bisa merasakan kopi Indonesia yang berkualitas," ucap Danny.
Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Salman Al Farisi mengatakan sudah saatnya bagi Indonesia untuk memperkenalkan dan mempromosikan kopinya tidak hanya kepada khalayak luas dan pecinta kopi di Afrika Selatan, tetapi juga di negara-negara sekitarnya.
"Sekaranglah saatnya bagi kita semua untuk lebih mengenalkan, mempromosikan cita rasa dan keunikan kopi Indonesia kepada khalayak luas tidak hanya di Afrika Selatan, tapi juga di negara-negara di sekitarnya seperti Bostwana, Lesotho dan Eswatini," ujar Dubes Salman.
Selain Johannesburg, Cape Town juga akan disambangi oleh kegiatan Indonesian Coffee Week pada 18-20 Oktober.
Afrika Selatan bukan negara penghasil kopi yang besar, hanya sekitar 200 hektare lahan di sana yang ditanami kopi.
Kopi-kopi yang dikonsumsi di Afrika Selatan umumnya didatangkan dari negara-negara tetangga seperti Ethiopia, Kenya, Tanzania, dan Uganda, juga dari Amerika Selatan seperti Kolombia, Brazil, El Savador, Guatemala dan Kosta Rika.
Kopi Indonesia sudah dipasarkan ke Afrika Selatan, namun masih dalam jumlah terbatas.
ITPC Johannesburg dan KBRI Pretoria berupaya meningkatkan penetrasi produk kopi Indonesia ke pasar Afrika Selatan melalui program-program promosi kopi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Kegiatan promosi itu diadakan di Father Coffee, sebuah kafe di kawasan Kramerville di Johannesburg pada 12–14 Oktober 2021, menurut keterangan KBRI Pretoria yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Kepala ITPC Johannesburg Anggun Paramita Mahdi mengatakan kegiatan itu adalah upaya untuk memperkenalkan dan mempromosikan kopi Indonesia kepada publik di Afrika, khususnya di Afrika Selatan.
"Pecinta kopi asal Indonesia sudah lama mengenal kopi asal Afrika, sebaliknya, kami melihat bahwa publik di Afrika Selatan belum terlalu mengenal kopi Indonesia. Harapan kami, lewat ajang ini, kopi Indonesia lebih dikenal di Afrika, lebih khusus di Afrika Selatan," kata Anggun.
Beragam kopi asal Indonesia diperkenalkan pada kegiatan promosi tersebut, kata dia.
Flores Manggarai, Giri Senang dan Pengalengan asal Jawa Barat, Bali Kintamani adalah nama-nama jenis kopi yang selain diperkenalkan juga diolah dan disajikan kepada pengunjung yang hadir pada kegiatan itu.
Dua barista ternama asal Indonesia, Muhammad Aga dan Resianri Triane, juga dilibatkan dalam kegiatan promosi kopi Indonesia itu.
"Kami juga mengundang dua orang barista asal Indonesia. Dilibatkannya kedua barista dari Indonesia ini untuk menunjukkan dan menjelaskan tentang keunikan serta cita rasa kopi Indonesia kepada publik di sini. Diharapkan keduanya mampu menyajikan kopi Indonesia yang dapat menarik minat pecinta kopi di sini," ujar Anggun.
Selain pengunjung tetap kafe tersebut, banyak pecinta dan pegiat usaha kopi, diplomat negara sahabat, pengusaha dan selebritis Afrika Selatan yang menyempatkan diri hadir pada kegiatan promosi kopi Indonesia yang berlangsung selama 3 hari itu.
Danny K, salah seorang pengusaha yang hadir, mengaku baru pertama kali mencicipi kopi Indonesia dan merasa ada perbedaan dengan kopi lainnya. Menurut dia, kopi Indonesia memiliki keunikan tersendiri.
"Rasanya unik dan berbeda dengan kopi-kopi yang selama ini saya konsumsi. Ini menarik, sebagai pecinta kopi saya senang bisa merasakan kopi Indonesia yang berkualitas," ucap Danny.
Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Salman Al Farisi mengatakan sudah saatnya bagi Indonesia untuk memperkenalkan dan mempromosikan kopinya tidak hanya kepada khalayak luas dan pecinta kopi di Afrika Selatan, tetapi juga di negara-negara sekitarnya.
"Sekaranglah saatnya bagi kita semua untuk lebih mengenalkan, mempromosikan cita rasa dan keunikan kopi Indonesia kepada khalayak luas tidak hanya di Afrika Selatan, tapi juga di negara-negara di sekitarnya seperti Bostwana, Lesotho dan Eswatini," ujar Dubes Salman.
Selain Johannesburg, Cape Town juga akan disambangi oleh kegiatan Indonesian Coffee Week pada 18-20 Oktober.
Afrika Selatan bukan negara penghasil kopi yang besar, hanya sekitar 200 hektare lahan di sana yang ditanami kopi.
Kopi-kopi yang dikonsumsi di Afrika Selatan umumnya didatangkan dari negara-negara tetangga seperti Ethiopia, Kenya, Tanzania, dan Uganda, juga dari Amerika Selatan seperti Kolombia, Brazil, El Savador, Guatemala dan Kosta Rika.
Kopi Indonesia sudah dipasarkan ke Afrika Selatan, namun masih dalam jumlah terbatas.
ITPC Johannesburg dan KBRI Pretoria berupaya meningkatkan penetrasi produk kopi Indonesia ke pasar Afrika Selatan melalui program-program promosi kopi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021