Pegulat Provinsi Kalimantan Timur Zainal Abidin akhirnya memecahkan kebuntuan medali emas bagi tim gulat Kaltim pada PON XX Papua, setelah beberapa hari pertandingan hanya meraih perak dan perunggu.
Zainal Arifin mewujudkan medali emas pertama untuk tim Kaltim usai mengalahkan pegulat Jawa Timur Puji Prasetyo dalam laga final kelas 57kg gaya bebas putra di di GOR Head Sai, Merauke, Senin.
Medali perak di kelas ini diraih oleh Debi Ardianto Simorangkir dari Bengkulu.
"Alhamdulillah, ini jadi lompatan besar untuk tim gulat Kaltim. Setelah tiga hari terakhir belum bisa meraih emas, akhirnya sekarang pecah telur juga," kata pelatih gulat Kaltim Badriansyah saat dihubungi dari Jayapura, Senin.
Ia pun berharap torehan emas tersebut dapat memotivasi para pegulat Kaltim yang masih belum bertanding, mengingat beban berat yang dipikul kontingen gulat sebagai cabang andalan Kaltim di PON XX Papua.
"Semoga ini bisa jadi pelecut semangat atlet yang lain untuk meneruskan tren medali emas ini sampai akhir pertandingan nanti," kata Badriansyah.
Cabang olahraga gulat telah mempertandingkan sebanyak sembilan kelas dari total 17 kelas pada PON di bumi Cendrawasih.
Dari sembilan kelas tersebut, gulat Kaltim baru meraih 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu, dan menduduki peringkat ketiga klasemen perolehan medali cabang gulat.
Peringkat pertama klasemen diraih Jawa Timur dengan 4 emas, 3 perak dan 1 perunggu, kemudian disusul Jawa Barat dengan 2 emas dan satu perak di peringkat kedua.
Pelatih gulat Kaltim Rudiansyah mengungkapkan banyak target medali emas Kaltim yang lepas dan mereka hanya meraih perak dan perunggu.
"Kami akan berusaha untuk meraih emas di nomor lainnya, semoga target yang dibebankan KONI Kaltim sebanyak enam emas bisa kami realisasikan," tegas Rudiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Zainal Arifin mewujudkan medali emas pertama untuk tim Kaltim usai mengalahkan pegulat Jawa Timur Puji Prasetyo dalam laga final kelas 57kg gaya bebas putra di di GOR Head Sai, Merauke, Senin.
Medali perak di kelas ini diraih oleh Debi Ardianto Simorangkir dari Bengkulu.
"Alhamdulillah, ini jadi lompatan besar untuk tim gulat Kaltim. Setelah tiga hari terakhir belum bisa meraih emas, akhirnya sekarang pecah telur juga," kata pelatih gulat Kaltim Badriansyah saat dihubungi dari Jayapura, Senin.
Ia pun berharap torehan emas tersebut dapat memotivasi para pegulat Kaltim yang masih belum bertanding, mengingat beban berat yang dipikul kontingen gulat sebagai cabang andalan Kaltim di PON XX Papua.
"Semoga ini bisa jadi pelecut semangat atlet yang lain untuk meneruskan tren medali emas ini sampai akhir pertandingan nanti," kata Badriansyah.
Cabang olahraga gulat telah mempertandingkan sebanyak sembilan kelas dari total 17 kelas pada PON di bumi Cendrawasih.
Dari sembilan kelas tersebut, gulat Kaltim baru meraih 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu, dan menduduki peringkat ketiga klasemen perolehan medali cabang gulat.
Peringkat pertama klasemen diraih Jawa Timur dengan 4 emas, 3 perak dan 1 perunggu, kemudian disusul Jawa Barat dengan 2 emas dan satu perak di peringkat kedua.
Pelatih gulat Kaltim Rudiansyah mengungkapkan banyak target medali emas Kaltim yang lepas dan mereka hanya meraih perak dan perunggu.
"Kami akan berusaha untuk meraih emas di nomor lainnya, semoga target yang dibebankan KONI Kaltim sebanyak enam emas bisa kami realisasikan," tegas Rudiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021