Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menilai pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes) di Arena Akuatik Kampung Harapan yang menjadi venue perlombaan loncat indah dan renang sudah berjalan dengan baik.
 

Menurut Amali, antusiasme masyarakat menyaksikan perlombaan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua sangat tinggi, khususnya yang bergulir di arena akuatik yang berada di klaster Kabupaten Jayapura.

Meski begitu, sambung Amali, penerapan Prokes di arena olahraga air ini sangat disiplin. "Ada jarak yang diterapkan. Bahkan saya juga duduk ada jarak dengan yang lainnya," ujar Amali yang menyaksikan langsung perlombaan renang di Arena Akuatik Kampung Harapan, Minggu.

Menpora Amali pun berharap penerapan Prokes ketat bisa terus berjalan hingga pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut selesai. Dengan demikian PON Papua tak menjadi klaster baru COVID-19.
 
"Saya berharap disiplin prokes seperti ini dapat dipertahankan. Karena perlombaan di arena akuatik masih bergulir dalam beberapa hari ke depan, agar semuanya aman tidak tertular virus corona," ujar Amali menambahkan.
 
Sepanjang berlangsungnya perlombaan di arena akuatik, panitia penyelenggara memang tak pernah lelah mengimbau melalui pengeras suara untuk disiplin Prokes. Selain itu, jumlah penonton yang hadir pun di batasi.
 
Sebelum ke arena akuatik, Zainudin Amali juga meninjau langsung penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola putra di Stadion Mandala, Kota Jayapura.

Menpora mengapresiasi upaya panitia pertandingan yang konsisten mengimbau penonton untuk tetap menaati prokes.

"Saya harapkan pelaksanaan PON ini walaupun terlihat ramai dan meriah, tetapi Ketua Harian PB PON (Yunus Wonda) memastikan semuanya terkendali dan sesuai dengan perencanaan," kata Menpora.
 
"Tadi kan kita semua turut mendengar bagaimana panitia secara reguler mengimbau penonton agar tetap memakai masker, jaga jarak, jaga keamanan dirinya dan secara disiplin tetap melaksanakan prokes," ujarnya menambahkan.

Pewarta: Muhammad Ramdan

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021