Sangatta (ANTARA Kaltim) - Ratusan pedagang Pasar Induk di desa Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur mengancam menggelar unjuk rasa penutupan badan jalan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum yang mengakibatkan menurunnya pendapatan mereka.

Sejumlah pedagang yang menjual berbagai kebutuhan itu, Jumat, mengaku akan menggelar unjuk rasa besar memprotes penutupan jalan masuk Pasar Induk oleh Dinas PU yang menjadi penyebab sepinya pembeli, sehingga omzet pedagang menurun hingga jutaan rupiah.

"Gara-gara jalan ditutup Dinas PU sejak dua minggu ini, pembeli merosot jauh dan kami mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah," kata H Sulika, pedagang sayuran.

Sulika, rata-rata pedagang memprotes penutupan jalan masuk Pasar Induk, karena pasar tersebut baru dibuka awal bulan Januari 2013 lalu.

Dikatakan dia, seharusnya pemerintah daerah sudah memperbaiki jalan masuk ke pasar sebelum diresmikan, agar tidak mengganggu ekonomi masyarakat.

Kerugian serupa dialami pedagang ikan, Khoirul, yang sebelumnya sudah membeli 15 boks ikan segar, namun terjual tidak sampai setengahnya, sehingga mengalami kerugian hingga enam juta rupiah.

"Saya rugi enam juta rupiah dan ikan yang busuk terpaksa dibuang karena kondisinya tidak layak dikonsumsi," kata Khaoirul, yang dibenarkan pedagang ikan lainnya Alimuddin.

Khoirul mengungkapkan, heran dengan program Pemkab Kutai Timur yang suka bongkar pasang jalan, sebab, banyak sekali jalan-jalan yang sebelumnya sudah diperbaiki dan kondisinya sudah ditimbun kemudian dibongkar lagi lalu diperbaiki lagi.

Jalan AW Syahrani yang merupakan jalan masuk pasar induk ditutup karena jalan sedang diperbaiki.

Pedagang menyayangkan mengapa perbaikan itu tidak dilakukan sebelum peresmian pasar.

"Kenapa pedagang marah-marah, ya gara-gara jalan ditutup PU, pengunjung pasar tidak ada dan pedagang rugi semua. Makanya kalau tidak segera diperbaiki kami akan demo besar, mempertanyakan alasannya," ujar dia.

Kepala UPT Pasar Teluk Lingga, Pasombaran, saat dikonfirmasi mengatakan, Pemkab dan DPRD bersama beberapa warga perwakilan pedagang pasar mengadakan pertemuan untuk membahas permasalahan ini.

Menurut Pasombaran, ada beberapa hal yang sudah disepakati dalam rapat Rabu (20/2), termasuk keluhan pedagang, terkait penutupan akses jalan masuk pasar induk yang mengakibatkan pedagang merugi.

"Harapan Pemerintah warga pedagang bersabar tidak perlu berunjuk rasa, karena sudah ada kesepakatan dalam waktu dekat pekerjaan jembatan akan selesai dan akses jalan akan kembali dibuka seperti semua," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013