Samarinda (ANTARA Kaltim) - Perdagangan luar negeri Provinsi Kaltim pada periode Januari-November 2012 mengalami surplus 23,56 miliar dolar Amerika, dengan nilai ekspor mencapai 30,867 miliar dolar AS sedangkan nilai impor 7,307 miliar dolar AS.

"Provinsi Kaltim selain menjual berbagai komoditi ke luar negeri (ekspor) juga mendatangkan (impor) sejumlah komoditi dari beberapa negara penghasil. Kita harus bersyukur karena nilai impornya jauh lebih kecil ketimbang nilai ekspor," ujar Kepala Badan Pusat Statistik perwakilan Kaltim Johny Anwar di Samarinda, Senin.

Komoditi yang diekspor antara lain migas, batu bara, pupuk, dan bahan kimia, sementara komoditi yang diimpor antara lain bahan bakar mineral, mesin dan peralatan mekanik, kapal, perahu, dan struktu terapung, kendaraan selain yang bergerak di atas rel, dan karet serta barang dari padanya.

Negara tujuan ekspor bagi Kaltim periode Januari-November antara lain ke Jepang dengan nilai 8,678 miliar dolar, Korea Selatan senilai 4,679 miliar dolar, China 4,641 miliar dolar, Taiwan 3,479 miliar dolar, India 2,828 miliar dolar, Malaysia 1,827 miliar dolar, Australia 1,060 miliar dolar, dan ke Singapura senilai 800 juta dolar.

Sementara komoditi yang diimpor dari sejumlah negara penghasil dalam periode yang sama antara lain dari Azerbaijan dengan nilai 1 miliar dolar, dari Singapura 937 juta dolar, Nigeria 896 juta dolar, Malaysia 741 juta dolar, dan dari Amerika Serikat 461 juta dolar.

Kemudian impor dari Korea Selatan dengan nilai 450 juta dolar, impor dari Angola sebesar 391 juta dolar, dari China senilai 390 juta dolar, dari Jepang 267 juta dolar, dan impor dari Rusia sebesar 246 juta dolar.

Menurutnya, perdagangan luar merupakan kegiatan ekonomi yang sangat berperan dalam menunjang pembangunan, yakni dari kegiatan ekspor akan diperoleh divisa yang merupakan salah satu sumber dana untuk membiayai pembangunan.

Sementara itu, dari kegiatan impor akan diperoleh bahan baku penolong dan barang modal yang diperlukan dalam pembangunan dalam negeri. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013