Peranan ekspor nonmigas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan kontribusi signifikan dalam mendongkrak kenaikan ekspor dari provinsi ini secara keseluruhan, karena andilnya mencapai 96,22 persen pada Juli 2021.


"Nilai ekspor Provinsi Kaltim pada Juli 2021 mencapai 1,83 miliar dolar AS dengan kontribusi terbesar dari sektor nonmigas yang mencapai 96,22 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Jumat.

Nilai ekspor yang mencapai 1,83 miliar dolar AS itu mengalami kenaikan 11,42 persen ketimbang bulan sebelumnya, sedangkan jika dibandingkan dengan Juli 2020, maka mengalami kenaikan sebesar 93,40 persen.

Ia mengatakan, nilai ekspor barang migas pada Juli 2021 tercatat 69,00 juta dolar AS, atau mengalami penurunan 35,88 persen ketimbang bulan sebelumnya.

Sementara ekspor barang nonmigas pada Juli 2021 mencapai 1,76 miliar dolar AS, atau terjadi peningkatan sebesar 14,75 persen jika dibandingkan dengan Juni tahun yang sama.

"Nilai ekspor Kaltim pada Juli 2021 mengalami kenaikan sebesar 11,42 persen jika dibanding Juni, dari 1,64 miliar dolar menjadi 1,83 miliar dolar AS," katanya.

Kenaikan nilai ekspor pada Juli 2021 disebabkan oleh naiknya nilai ekspor barang nonmigas. Ekspor nonmigas pada Juli 2021 sebesar 1,76 miliar atau naik sebesar 14,75 persen dibanding nilai ekspor pada Juni 2021.

"Sedangkan nilai ekspor migas justru mengalami penurunan 35,88 persen jika dibandingkan dengan Juni 2021, yaitu dari 107,60 juta dolar menjadi 69,00 juta dolar," ujarnya.

Negara tujuan utama ekspor migas oleh Kaltim pada Juli adalah Taiwan dan Jepang, yakni masing-masing nilai ekspornya adalah 45,05 juta dolar dan 23,95 juta dolar.

Sedangkan negara tujuan utama ekspor nonmigas dari Kaltim pada Juli 2021 adalah China, India, dan Philipina yang masing-masing mencapai 689,39 juta dolar, 188,26 juta dolar, dan 151,88 juta dolar.

"Peranan tiga negara tersebut dalam ekspor nonmigas oleh Kaltim mencapai 58,55 persen terhadap total ekspor nonmigas pada bulan Juli 2021 yang mencapai 1,76 miliar dolar," kata Anggoro.

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021