Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Komisi II DPRD Kabupaten Paser meninjau langsung kondisi proyek pembangunan jembatan di Desa Belimbing, Kecamatan Long Ikis, Rabu (23/2), yang diduga bermasalah dalam proses pengerjaanya.

"Komisi II menerima laporan warga bahwa ada yang tidak beres dalam pengerjaanya, karena itu kami  meninjau langsung ke lokasi," kata Muspandi, salah satu anggota komisi II yang turut datang ke lokasi.

Jembatan yang ditinjau Komisi II itu, katanya, pembangunannya menelan biaya Rp8,05 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012. Konstruksi jembatan ini menggunakan kerangka baja.

Rombongan komisi II ini tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 wita. Di lokasi, anggota komisi II ini mengamati langsung kondisi jembatan sesekali bertanya kepada pekerja yang ada di lokasi.

Menurut Muspandi, dari keterangan pekerja di lokasi adanya pergeseran konstruksi jembatan dikarenakan adanya banjir yang melanda sungai belimbing, sehingga tiang penyangga bergeser.

"Memang dari pengakuan pekerja, pergesaran konstruksi akibat banjir namun kami tidak percaya begitu saja. Kami akan meminta dinas terkait untuk segera melakukan kajian teknis terkait kondisi jembatan belimbing. Apakah ini karena kelalaian kontraktor dalam melakukan pekerjaan atau karena kesalahan perencanaan atau memang murni karena faktor alam," ujarnya.

Dengan kajian teknis dari dinas terkait ini, lanjutnya, Komisi II bisa mengetahui secara pasti penyebab terjadinya pergeseran konstruksi sekaligus hal ini menjawab kesimpangsiuran informasi tentang penyebab  pergeseran kontruksi.

"Komisi II akan menerima apapun hasil kajian nanti, sepanjang hal itu dilakukan instansi yang berkompeten," katanya.

Dan yang terpenting, tambah Muspandi, proyek jembatan cepat selesai pembangunannya karena keberadaan jembatan  tersebut memiliki peran yang cukup vital  bagi aktifitas ekonomi masyarakat Desa pinang Jatus, Perkuin, Lambakan dan Kepala Telake.

"Jembatan Belimbing keberadaannya sangat diharapkan oleh warga empat desa, terutama untuk kelancaran mobilitas ekonomi. Selain itu empat desa ini memiliki potensi pengembangan perkebunan yang diusahakan sendiri oleh masyarakat yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian keluarga," ujar Muspandi. (*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013