Samarinda (ANTARA Kaltim) - Satu orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan `longboat` atau perahu panjang di perairan Muara Berau, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Korban tewas bernama Fahmi Idris merupakan karyawan PT Geos Service, sebuah perusahaan yang melakukan survei hasil tambang batu bara, sementara 18 penumpang lainnya berhasil selamat

Kepala Polresta Samarinda, Komisaris Besar Arief Prapto Santoso, kepada wartawan, Rabu, menyatakan kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa malam (21/1) sekitar pukul 21.30 WITA.

"Benar, telah terjadi kecelakaan sebuah 'longboat' atau perahu panjang yang biasa digunakan sebagai sarana transportasi di Sungai Mahakam pada Selasa malam. Kecelakaan tersebut menyebabkan satu orang meninggal sementara 18 orang lainnya selamat," ungkap Arief Prapto.

Ke-18 korban selamat itu lanjut Arief Prapto Santoso berhasil diselamatkan 'tugboat' yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kecelakaan dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Islam Samarinda sementara jasad Fahmi Idris dibawa ke kamar mayat RSUD AW Sjahranie Samarinda.

Perahu tersebut kata dia berangkat dari perairan Sungai Mahakam Samarinda pada Selasa subuh untuk menjemput kru PT Geos Service dan mengambil sampel batu bara di sebuah kapal di rik mati Muara Keli perairan Muara Berau.

"Kapal tersebut berangkat dari Samarinda menuju ke sebuah kapal di sekitar perairan Muara Berau untuk menjemput kru PT Geos Service dan mengambil sampel batu bara pada Selasa subuh dan tiba Selasa malam," katanya.

"Menurut keterangan dari PT Geos Service, pada Selasa malam sekitar pukul 21.00 Wita mereka sudah minta tolong namun pada pukul 22.00 Wita komunikasi terputus dan baru tadi pagi (Rabu) kami mengecek dan para penumpang selamat yang sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Samarinda sudah dipulangkan karena hanya mengalami luka ringan, sementara korban meninggal juga sudah diambil keluarganya," ungkap Arief Prapto.

Berdasarkan pemeriksaan awal, lanjut Arief Prapto, kecelakaan tersebut disebabkan gelombang tinggi.

"Dari keterangan sementara yang kami peroleh kecelakaan tersebut akibat gelombang namun informasi itu masih akan kami dalami dengan memeriksa korban selamat," kata Arief Prapto Santoso.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun `longboat` berpenumpang 19 orang termasuk anak buah kapal (ABK) itu dengan rincian 14 orang dari PT Geos Service, yakni, Fahmi Idris, Dudung, Hairil, Ardi, M Nur, Juni, Dedi, Dery, Najarhusain, Ahmad Lukman, Sulaiman, Edi, M Andrean dan Deka.

Dua penumpang lainnya merupakan karyawan PT Inspectorat yakni Ardi dan Nurrohim serta 3 ABK, Yayik, Sapri dan Ridho. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013