Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan jaminan pendidikan hingga perguruan tinggi kepada empat anak yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal dunia akibat COVID-19.
Empat anak dari pasangan suami istri itu sang ayah bernama Ali Yusni (46) bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) bertugas di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Meninggal dunia pada Kamis, (22/7/2021) lalu, kemudian disusul sang istri Deasy Setiawati (38) meninggal dunia dua hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (24/7/2021).
Kabar duka tersebut direspons cepat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) beserta jajaran Polres dan Kodim O906 Kukar dengan memberikan bantuan sembako.
"Jadi kami jajaran Forkopimda, Polres, dan Kodim berkunjung secara khusus ke kediaman keluarga almarhum Ali Yusni dan Deasy Setiawati," kata Bupati Kukar Edi Damansyah di Tenggarong, Selasa.
Selain itu, Pemkab Kukar berkomitmen untuk memberikan bantuan biaya pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi kepada keempat anak yatim piatu yang bernama Arya (17), Arga (13), Arba (8), dan sang putri bungsu Ayra (4).
"Kita doakan semua agar almarhum yang mendahului kita, berpulang ke rahmatullah yang disebabkan COVID-19 ini, diterima segala amal ibadahnya dan ditempatkan di sisi yang terbaik," kata Edi.
Informasi meninggalnya almarhum Ali Yusni dan Deasy Setiawati ini telah sampai ke telinga Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Melalui sambungan telepon dari Istana Presiden yang ditujukan kepada Kapolres Kukar, AKBP Arwin Amrih Wientama telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum Ali Yusni dan Deasy Setiawati.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan, akan memberikan bantuan secara langsung yang nanti ditransfer melalui rekening putra almarhum yang tertua, yaitu Arya.
"Tadi sudah kami sampaikan pesan kepada keluarga, dan keluarga juga menyampaikan terima kasih serta mendoakan kembali kepada Presiden agar tetap diberikan kesehatan. Terutama dalam menjalankan tugas-tugas negara," sambung Bupati Kukar.
Hingga saat ini pihaknya masih berupaya keras dalam untuk melindungi masyarakatnya dan menekan angka penyebaran COVID-19.
"Saya mengimbau kepada masyarakat, jangan terpancing dengan berita-berita bohong yang disampaikan oleh segelintir orang atau oknum-oknum yang punya kepentingan-kepentingan lain, yang tidak punya arah bagaimana memberikan perlindungan kepada sesama," ungkapnya.
Sementara itu, kakak dari mendiang Ibu dari ke empat anak tersebut, Leo Nita, menyampaikan bahwa pihak keluarga berkomitmen untuk mengurus keempat anak yang ditinggalkan orangtuanya tersebut.
“Kami sebagai saudaranya yang nanti akan mengurusi, karena anak-anak ini gak boeh dipisahkan, jadi tetap keluarga yang urus,” pungkas Nita. (ADV Prokom Kukar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021