Saham-saham Inggris kembali berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (14/7/2021), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,47 persen atau 33,53 poin, menjadi menetap di 7.091,19 poin.


Indeks FTSE 100 menyusut 0,01 persen atau 0,70 poin menjadi 7.124,72 poin pada Selasa (13/7/2021), setelah terdongkrak 0,05 persen atau 3,54 poin menjadi 7.125,42 poin pada Senin (12/7/2021), dan terangkat 1,30 persen atau 91,22 poin menjadi 7.121,88 poin pada Jumat (9/7/2021).

Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks FTSE 100, sebanyak 23 saham berhasil mengantongi keuntungan, sementara 75 saham mengalami kerugian dan dua saham diperdagangkan tidak berubah.

Hargreaves Lansdown, sebuah perusahaan jasa keuangan, merupakan pemain dengan kinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya anjlok 3,52 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel multinasional Ocado Group yang kehilangan 2,99 persen, serta grup perusahaan teknologi yang membuat produk pendeteksi bahaya dan perlindungan jiwa Halma jatuh 2,04 persen.

Sementara itu, Barratt Developments, salah satu perusahaan pengembang properti residensial terbesar di Inggris, melonjak 2,04 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan perdagangan komoditas dan pertambangan multinasional Inggris-Swiss Glencore yang meningkat 1,75 persen, serta kelompok perusahaan jasa keuangan dan perbankan Natwest Group bertambah 1,64 persen.


 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021