Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan, dengan dibatalkannya program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) oleh Mahkamah Konstitusi, maka RSBI yang sudah ada di daerah itu akan berganti nama menjadi "sekolah unggulan".

"Saya terkejut juga ketika tadi pagi mendengar adanya putusan MK yang membatalkan RSBI. Padahal bagi daerah, RSBI itu sangat penting karena bisa memeratakan kualitas pendidikan. Jadi menurut saya, kita ganti saja nama RSBI menjadi `sekolah unggulan`," ujarnya ketika memberikan sambutan pada Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Kaltim ke-56 di Stadion Sempaja Samarinda, Rabu.

Gubernur berpendapat, adanya sekolah bertaraf internasional di daerah-daerah akan memperluas kualitas pendidikan di seluruh Tanah Air.

Dengan adanya sekolah unggulan atau bertaraf internasional, katanya, putra-putri di luar Jawa tidak harus ke Jawa untuk mencari lembaga pendidikan atau sekolah yang berkualitas.

"Ini pendapat saya secara spontan, nanti silakan dikaji. Kita ganti nama RSBI dengan sekolah unggulan, kalau perlu kita biayai melalui APBD untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah," ujar Awang Faroek.

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi di Jakarta, Selasa (8/1), membatalkan Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur program penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dan Sekolah Bertaraf Internasional.

"Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat," kata Ketua Majelis Hakim Mahfud MD saat membacakan putusan itu.

Pasal 50 ayat (3) UU Sistem Pendidikan menyatakan "Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional".

Dalam pertimbangannya, Mahkamah memahami konsepsi SBI sebagaimana dimaksudkan dalam UU Sisdiknas untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar peserta didik memiliki daya saing tinggi dan kemampuan global, karena Indonesia sebagai negara besar mau tidak mau harus mampu berperan aktif dalam percaturan global. (*)

Pewarta: Arief

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013