Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jon Kenedi menyebutkan sambungan air bersih program MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) 2021 menjadi skala prioritas.

"Program sambungan air bersih MBR langsung dirasakan masyarakat harus masuk skala prioritas," ujar politisi Partai Demokrat tersebut di Penajam, Kamis.

"Pemasangan sambungan air bersih program MBR 2021 harus terealisasi," tegas Jon Kenedi.

Jadi tegasnya sekali lagi, program air bersih MBR dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut harus masuk skala prioritas.

Program air bersih MBR menggunakan dana talangan dari pemerintah kabupaten jelas Jon Kenedi, dan telah dialokasikan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD murni 2021.

Program yang berhubungan langsung dengan masyarakat sudah semestinya masuk skala prioritas pada program pembangunan pemerintah.

"Dana talangan pemasangan sambungan air bersih sebanyak 2.350 sambungan rumah di empat kecamatan itu akan diganti oleh pemerintah pusat," ujar Jon Kenedi.

"Proses secara teknis pemerintah kabupaten dan Perumda Air Minum Danum Taka yang lebih tahu, dan dana talangan sudah masuk APBD murni 2021," ucapnya.

DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara berharap pemasangan 2.350 sambungan air program MBR segera dilaksanakan, sehingga paling lama akhir tahun rampung.

Sebelumnya Direktur Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara Abdul Rasyid menyampaikan, anggaran program hibah air minum atau MBR belum tersedia.

Dengan belum tersedianya anggaran tersebut pemasangan sambungan air bersih MBR 2021 awalnya dijadwalkan mulai Juli diprediksi "molor" atau tertunda hingga Agustus. (ADV)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021