Penajam (ANTARA Kaltim) - Kepala Polisi Resor Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, AKBP Sugeng Utomo, menyebutkan pihaknya belum dapat menentukan tersangka dari insiden helikopter menghantam speedboat hingga menewaskan seorang penumpang di perairan setempat pada Rabu (28/11).

"Kami masih memeriksa saksi-saksi, yaitu penumpang speedboat yang selamat, penumpang yang cedera, maupun saksi-saksi lain yang juga melihat kejadian itu," kata Kapolres Sugeng di Panajam, Jumat.

Polisi juga sudah memeriksa pilot helikopter tersebut, namun masih dalam status dimintai keterangan. Kami juga meminta perusahaannya menyediakan semua berkas dan informasi yang diperlukan untuk penyelidikan kasus tersebut.

Hal yang utama adalah manifest dari helikopter tersebut untuk memastikan bahwa heli Bell-407 PK-WSC benar atau tidak benar yang terbang di atas Teluk Balikpapan tersebut dan menjadi penyebab kejadian tersebut.

Helikopter tersebut kemudian diketahui milik PT Whitesky Aviation. Pesawat berangkat dari Bandara Sepinggan, Balikpapan menuju Batu Kajang, Kabupaten Paser, pada pukul 15.05 Rabu (28/11). Pesawat juga memiliki security clearance (izin terbang) bernomor 42722/PAM/1121/2012 berlaku pada 22-28 November 2012.

Heli dengan nomor registrasi PK-WSC dan dipiloti Kapten Willy Baker Foenay terbang untuk menguji kemampuan auto pilot helikopter Bell-407 tersebut.

"Karena cuaca buruk di sekitar Batu Kajang, pilot memutuskan kembali ke Balikpapan, dan mendarat kembali di Bandara Sepinggan pukul 16.15," ujar Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) TNI AU Balikpapan, Kolonel Penerbang Joko Senoputro, Rabu menjelang tengah malam.

Baru pukul 17.00 ada laporan bahwa ada helikopter yang terbang rendah yang bagian penyangga kedudukannya menghantan kepala penumpang speedboad yang sedang melintas di Teluk Balikpapan, di perairan Tanjung.

Pada kesempatan memberi keterangan di Polres itu juga, Kapten Foenay menyebutkan ia terbang rendah untuk menghindari cuaca buruk tersebut, dan begitu tiba di atas Penajam, mendadak saja helinya sudah berada di belakang speedboat yagn dikemudikan Aco.

Tiba-tiba saja ada speedboat di depan kami. Saya berusaha menghindar. Saya juga dengar suara gesekan. Saya kira hanya membentur besi di speedboat itu.

"Saya sempat berputar sekali untuk melihat kondisi speedboat. Ternyata masih jalan dan saya mengira tidak terjadi apa-apa dan penumpangnya semua selamat," ucapnya.

Bahkan, menurut Kapten Foenay, ada keinginan untuk turun lagi melihat kondisi speedboat. Namun karena faktor cuaca dan tidak ada tempat mendarat bagi helikopter, ia memutuskan untuk kembali ke Bandara Sepinggan.

Kapten Willy Baker Foenay dan krunya mendarat pukul 16.15 di apron Bandara Sepinggan. Baru di bandara ia mendapat informasi dari Badan SAR Nasional (Basarnas) bahwa, ada penumpang speedboat meninggal dunia.

"Saya langsung shock waktu mendengar informasi itu. Tidak menyangka ada yang meninggal," katanya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012