Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau Taupan Madjid meminta para kontraktor di wilayah itu mewujudkan persaingan yang sehat untuk membuka kebuntuan dari persoalan kurangnya komitmen dan kesiapan kontraktor dalam menyikapi tanggung jawabnya di lapangan.
"Artinya setiap kontraktor khususnya pemenang tender sudah harus siap dengan segala kemungkinan, mulai dari persoalan keterbatasan alat dan faktor penghambat lainnya," kata Kadis PU Berau Ir H Taupan Madjid MM di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Selasa (27/11).
Diakuinya masih ada persoalan keterlambatan pekerjaan proyek fisik dari tahun ke tahun yang bermula dari kesiapan kontraktor yang kurang.
Menyikapi kegiatan proyek di Jalan Maritam yang tertunda akibat kontraktor pelaksana tanpa alat kerja yang lengkap, Taupan mengatakan, hal itu bukan alat yang tidak siap tapi kontraktornya yang tidak siap.
"Saat memenangkan tender, harusnya kontraktor sudah siap dengan segala kemungkinan," ujar Taupan.
Memandang perlunya keterlibatan kontraktor luar, bukan tanpa pertimbangan, di mana proyek-proyek menengah jika diakumulasikan dari keseluruhan setiap tahun nominal pagu anggarannya mencapai ratusan miliar.
Hal itu yang saat ini diupayakan PU Berau agar pemanfaatannya mampu terealisasi dengan tepat. Satu pertimbangan lain yakni mendukung komitmen Pemkab menekan Silpa daerah.
Secara tegas disampaikan, kontraktor yang dinilai tidak siap atau tidak mampu melaksanakan kegiatan yang didiberikan akan di-black list, dan menutup celah kesempatan untuk ikut berkompetisi mendapatkan proyek lainnya di tiga tahun berikutnya.
"Istilahnya kita PHK kontraktornya, karena sudah menjadi komitmen, apa yang diberikan merupakan hasil perencanaan sesuai aspirasi masyarakat, merupakan tanggung jawab kami untuk merealisasikan melalui anggaran yang ada, tinggal kontraktornya yang juga harus komitmen," kata Taupan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Artinya setiap kontraktor khususnya pemenang tender sudah harus siap dengan segala kemungkinan, mulai dari persoalan keterbatasan alat dan faktor penghambat lainnya," kata Kadis PU Berau Ir H Taupan Madjid MM di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Selasa (27/11).
Diakuinya masih ada persoalan keterlambatan pekerjaan proyek fisik dari tahun ke tahun yang bermula dari kesiapan kontraktor yang kurang.
Menyikapi kegiatan proyek di Jalan Maritam yang tertunda akibat kontraktor pelaksana tanpa alat kerja yang lengkap, Taupan mengatakan, hal itu bukan alat yang tidak siap tapi kontraktornya yang tidak siap.
"Saat memenangkan tender, harusnya kontraktor sudah siap dengan segala kemungkinan," ujar Taupan.
Memandang perlunya keterlibatan kontraktor luar, bukan tanpa pertimbangan, di mana proyek-proyek menengah jika diakumulasikan dari keseluruhan setiap tahun nominal pagu anggarannya mencapai ratusan miliar.
Hal itu yang saat ini diupayakan PU Berau agar pemanfaatannya mampu terealisasi dengan tepat. Satu pertimbangan lain yakni mendukung komitmen Pemkab menekan Silpa daerah.
Secara tegas disampaikan, kontraktor yang dinilai tidak siap atau tidak mampu melaksanakan kegiatan yang didiberikan akan di-black list, dan menutup celah kesempatan untuk ikut berkompetisi mendapatkan proyek lainnya di tiga tahun berikutnya.
"Istilahnya kita PHK kontraktornya, karena sudah menjadi komitmen, apa yang diberikan merupakan hasil perencanaan sesuai aspirasi masyarakat, merupakan tanggung jawab kami untuk merealisasikan melalui anggaran yang ada, tinggal kontraktornya yang juga harus komitmen," kata Taupan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012