Maskapai Garuda Indonesia menerbangkan Warga Negara Indonesia dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang mengikuti program rekalibrasi pemulangan dari Bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 1 ke Jakarta.
"Ada sekitar 45 orang pekerja dipulangkan secara grup Senin kemarin sedangkan empat orang dimundurkan pada 26 April mendatang," ujar Country Manager PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. untuk Malaysia. HM. Fredrik Kasiepo di Kuala Lumpur, Selasa.
Fredrik Kasiepo menyambaikan ucapan terima kasih atas kerjasama dan kepercayaan dari KNPI dan SBMI Malaysia yang memberikan kepercayaan kepada Garuda Indonesia dalam memberangkatkan repatriasi mandiri warga negara Indonesia.
"Kami berharap kerja sama yang telah terjalin baik ini dapat terus ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang," katanya.
Pemulangan para pekerja tersebut dikoordinasikan oleh Ormas Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia di Malaysia (BP KNPI Malaysia) dan Dewan Perwakilan Luar Negeri Serikat Buruh Migran Indonesia di Malaysia (DPLN SBMI Malaysia).
Kedua Ormas ini merupakan anggota Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia yang mendapat dukungan dari KBRI Kuala Lumpur.
Pada kesempatan terpisah Ketua BP KNPI Malaysia Tengku Adnan, mengatakan yang dilakukan oleh Garuda Indonesia saat ini sangat membantu meringankan beban para PMI yang kesulitan mencari penerbangan terbang sesuai dengan jadwal serta dengan harga yang ekonomis di tengah pandemik COVID-19.
"Kami sangat berterima kasih atas dedikasi salah satu perusahaan BUMN yang ada di Malaysia tersebut," katanya.
Sementara itu Ketua DPLN SBMI Malaysia Ridwan Ismail pula berharap apa yang dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia ini dipertahankan serta dikembangkan ke destinasi lainnya seperti Medan dan Surabaya yang menjadi tujuan utama para PMI untuk kembali ke kampung halaman.
KBRI Kuala Lumpur menggandeng AOMI di Malaysia untuk berperan aktif mendampingi para PMI agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab untuk melakukan penipuan kepada PMI, terutamanya kepada golongan yang rentan seperti sakit, hamil, bayi, anak serta lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Ada sekitar 45 orang pekerja dipulangkan secara grup Senin kemarin sedangkan empat orang dimundurkan pada 26 April mendatang," ujar Country Manager PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. untuk Malaysia. HM. Fredrik Kasiepo di Kuala Lumpur, Selasa.
Fredrik Kasiepo menyambaikan ucapan terima kasih atas kerjasama dan kepercayaan dari KNPI dan SBMI Malaysia yang memberikan kepercayaan kepada Garuda Indonesia dalam memberangkatkan repatriasi mandiri warga negara Indonesia.
"Kami berharap kerja sama yang telah terjalin baik ini dapat terus ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang," katanya.
Pemulangan para pekerja tersebut dikoordinasikan oleh Ormas Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia di Malaysia (BP KNPI Malaysia) dan Dewan Perwakilan Luar Negeri Serikat Buruh Migran Indonesia di Malaysia (DPLN SBMI Malaysia).
Kedua Ormas ini merupakan anggota Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia yang mendapat dukungan dari KBRI Kuala Lumpur.
Pada kesempatan terpisah Ketua BP KNPI Malaysia Tengku Adnan, mengatakan yang dilakukan oleh Garuda Indonesia saat ini sangat membantu meringankan beban para PMI yang kesulitan mencari penerbangan terbang sesuai dengan jadwal serta dengan harga yang ekonomis di tengah pandemik COVID-19.
"Kami sangat berterima kasih atas dedikasi salah satu perusahaan BUMN yang ada di Malaysia tersebut," katanya.
Sementara itu Ketua DPLN SBMI Malaysia Ridwan Ismail pula berharap apa yang dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia ini dipertahankan serta dikembangkan ke destinasi lainnya seperti Medan dan Surabaya yang menjadi tujuan utama para PMI untuk kembali ke kampung halaman.
KBRI Kuala Lumpur menggandeng AOMI di Malaysia untuk berperan aktif mendampingi para PMI agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab untuk melakukan penipuan kepada PMI, terutamanya kepada golongan yang rentan seperti sakit, hamil, bayi, anak serta lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021