Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebuah truk tangki bermuatan 13 ton gas elpiji terbalik di jalan poros Samarinda-Balikpapan, tepatnya di kilometer 45, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Yovan Fatika, dihubungi dari Samarinda, Sabtu menyatakan, truk tangki yang dikemudikan Mertin Wake (37) tersebut terbalik pada Jumat malam sekitar pukul 23.45 Wita.

"Truk tangki bermuatan 13 ton gas elpiji itu terbalik di tengah guyuran hujan lebat dengan kondisi jalan menurun. Dugaan sementara, truk tangki itu terbalik akibat sopir tidak bisa mengendalikan kendaraan," ungkap Yovan Fatika.

Tidak ada korban jiwa atas kejadian itu, namun kata Yovan Fatika, arus lalu lintas dari arah Kota Balikpapan ke Samarinda, begitupun sebaliknya lumpuh total selama 12 jam akibat truk tangki tersebut melintang di tengah jalan.

"Sopir truk tangki itu berhasil selamat, namun akibat peristiwa tersebut, arus lalu lintas dari arah Balikpapan ke Samarinda lumpuh total selama 12 jam karena posisi truk tangki tersebut melintang di tengah jalan," katanya.

"Kendaraan berukuran kecil dari arah Balikpapan terpaksa dialihkan ke jalan beton di kilometer 38, sementara dari arah Samarinda dialihkan ke kilometer 48 dan untuk kendaraan berukuran besar sementara dilarang," ungkap Yovan Fatika.

Pada Sabtu siang sekitar pukul 14. 00 Wita, kata Yovan Fatika, posisi truk tangki milik Pertamina itu digeser agar arus lalu lintas di jalan poros Samarinda-Balikpapan tersebut bisa digunakan kembali.

"Proses penggeseran truk tangki yang berisi 13 ton gas elpiji itu dilakukan sangat hati-hati dengan menggunakan air dan sabun sebab gesekan tangki dengan aspal itu dapat menimbulkan percikan api. Setelah tangki tersebut bergeser, arus lalu lintas kembali dibuka namun dilakukan secara buka tutup," kata Yovan Vatika.

Untuk proses evakuasi truk tangki tersebut kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina.

"Proses evakuasi truk tangki itu masih menunggu `crane` atau alat pengangkat dan pemindah material yang didatangkan dari Balikpapan. Kami telah berkoordinasi dengan Pertamina sebab proses evakuasi itu harus dilakukan dengan sangat hati-hati sebab didalamnya terdapat gas elpiji yang sangat berbahaya sebab dapat menimbulkan kebakaran," ungkap Yovan Fatika.

Sementara, Asisten Manager External Relation Pertamina BBM Ratail Regional VI Kalimantan, Bambang Irianto, mengakui, truk tangki yang terbalik itu merupakan gas elpiji yang akan dipasok ke Kota Samarinda.

"Truk tangki itu mengangkut 13 ton gas elpiji yang akan didistrubusikan ke SPBBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji) di Kota Samarinda yang selanjutnya akan disalurkan ke masyarakat melalui tabung ukuran tiga kilogram," ungkap Bambang Irianto.

Namun, insiden itu lanjut Bambang Irianto tidak mengganggu pasokan gas elpiji di Kota Samarinda.

"Kejadian itu tidak akan mengganggu pasokan gas elpiji ke Kota Samairnda sebab kami masih memiliki beberapa truk tangki gas elpiji. Pasokan gas elpiji dari Kota Balikpapan ke Samarinda itu setiap hari dilakukan," kata Bambang Irianto. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012