Dari pembuatan tempe, ternyata banyak hal bisa dipelajari. Dari pelatihan itu, Roelyta Aminuddin dari Taman Baca Masyarakat (TBM) An Nisaa, mengajarkan 6 dasar literasi kepada para peserta, para ibu yang tinggal di sekitar TBM di Klandasan Ilir.


Roelyta di Balikpapan, Selasa menjelaskan, selain baca tulis, perlu juga diketahui tentang angka dan operasi hitung seperti penambahan, perkalian, pembagian, dan pengurangan (numerasi), pengetahuan keuangan (financial), sains atau ilmu pengetahuan, dunia digital sekarang, dan budaya.

“Nah melalui pelatihan pembuatan tempe ini, kami mencoba mengajarkan hal tersebut kepada ibu-ibu di sekitar taman baca" jelasnya.

Pada pelatihan yang diikuti 12 peserta, yaitu para ibu yang tinggal di sekitar TBM, Roelyta menghadirkan narasumber Lasmini Nurjannah, profesional pengusaha tempe Balikpapan.

"Dalam proses pembuatan tempe yang pertama adalah literasi baca tulis karena dalam pelatihan pembuatan tempe peserta secara otomatis diminta membaca cara pembuatan tempe," urai Roelyta.

Selanjutnya literasi numerasi melalui ketelitian angka, pengukuran takaran serta waktu fermentasi pembuatan tempe. Menurut Lasmini, membuat tempe perlu banyak ukuran, mulai dari ukuran bahan yang digunakan, perbandingan ragi dan kedelai yang digunakan serta waktu berapa lama proses kedelai menjadi tempe.

Literasi ketiga adalah literasi financial. Hasil dari pelatihan ini masyarakat bisa membuat sendiri tempe.

"Hemat bahan pangan untuk konsumsi sendiri, dan bisa dijual untuk meningkatkan pendapatan," kata Lasmini.

Kemudian, literasi keempat adalah literasi sains, peserta belajar bagaimana kacang kedelai yang curah menjadi tempe yang solid dan padat dengan cara fermentasi.

“Untuk literasi digital, pesera kami ajarkan mempromosikan tempe buatannya melalalui media sosial. Dan literasi terakhir, literasi budaya, adalah Lasmini dan Roelyta berbagi pengetahuan dimana tempe adalah produk asli Indonesia yang sudah terkenal di dunia.

“Jadi dengan belajar buat tempe, sekali dayung 6 pulau terlampaui,” kata Humas Pertamina RU V Balikpapan Ely Chandra Peranginangin. Pertamina mendukung sepenuhnya program TBM An Nissa ini, yang berupa sejumlah pelatihan untuk meningkatkan literasi warga di sekitar daerah operasi Pertamina di Balikpapan.

"Pun belum dimakan tempenya, sudah pula mencerdaskan," kata Elchan, panggilan akrab Peranginangin. 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021