Pemerintah Kabupaten Paser mendapat bantuan hibah pembangunan unit gawat darurat (UGD) beserta fasilitas pelayanan kesehatan dari Pemerintah Jepang yang difasilitasi oleh Lembaga Jalin Nusa.


Hibah fasilitas kesehatan tersebut diperuntukkan Puskesmas Long Kali. 

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) hibah dilaksanakan secara virtual, dihadiri  Kepala Bappedalitbang  Paser Muksin, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Masaki Tani, Ketua Lembaga Jalin Nusa, Suud Bawazier dan Kepala Puskesmas Long Kali, drg. Harun Zen.

"Dana hibah ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pada tingkat akar rumput," kata Konsul Jenderal Jepang, Masaki Tani . 

Ia menyebutkan proyek  tersebut disetujui setelah melalui seleksi yang ketat dari sekian banyak proposal yang masuk dengan perantara lembaga Jalin Nusa. Selain itu dia berharap agar penandatanganan MoU menjadi momentum yang baik dalam menjalin persahabatan erat antara Jepang dan Indonesia, khususnya Kabupaten Paser.

Sementara Ketua Lembaga Jalin Nusa, Suud Bawazier mengatakan penandatanganan MoU merupakan akhir dari perjalanan panjang atas kerja keras dari Pemerintah Kabupaten Paser, khususnya Bappedalitbang, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Long Kali yang bekerjasama dengan Jalin Nusa untuk mendapatkan hibah tersebut.

“Proposal yang disampaikan diseleksi dengan sangat ketat. Namun dengan kelengkapan dokumen yang dimiliki alhamdulillah hibah ini dapat diperoleh, tentu saja merupakan harapan masyarakat Kabupaten Paser khususnya masyarakat Long Kali,” tutur Suud.

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Paser Muksin, mewakili Pemerintah Kabupaten Paser menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Jepang atas hibah Grassroot kepada Pemerintah Kabupaten Paser dalam bentuk Pembangunan UGD Puskemas Long Kali. 

“Terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada lembaga Jalin Nusa yang telah menfasilitasi program hibah Grassroot Pemerintah Jepang ini. Semoga Kerjasama ini bisa terus berlanjut  pada sektor yang lain” ungkap Muksin

Dikemukakan Muksin, dipilihnya Puskesmas Long Kali sebagai penerima hibah karena pertimbangan jarak dengan ibukota Kabupaten Paser cukup jauh, demikian juga jarak tempuh ke ibukota Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Balikpapan yang cukup jauh sehingga dapat berpengaruh dalam keselamatan pasien berkaitan dengan pertolongan pertama jika harus melakukan pelayanan rujukan.

Di samping itu, Long Kali merupakan kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten PPU, sebagai salah satu kabupaten yang wilayahnya  dijadikan ibu kota negara.

"Dengan dibangunnya UGD ini akan melengkapi fasilitas kesehatan di Kabupaten Paser dalam hal penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagai salah satu pelayanan dasar kepada masyarakat," ujar Muksin.

Dia juga berharap dengan dibangunnya UGD di Puskesmas Long Kali akan membantu dalam penanganan paseian COVID-19 dan pencapaian SPM sebagai program strategis nasional. 

“Keberadaan UGD ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan yang berskala global yakni Sustainable Development Goals (SDGs),” pungkas Muksin.


 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021