Jakarta (ANTARA Kaltim) - Bupati Kutai Kartangara (Kukar) Rita Widyasari menerima penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kategori Pratama di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (3/10).
Penghargaan tersebut buah dari pemberian akta kelahiran gratis bagi anak-anak usia 0-60 hari di Kukar.
Rita mengatakan penghargaan itu merupakan pelecut semangat untuk mendapatkanpenghargaan lebih tinggi baik kategori Nidia maupun Utama.
"Penghargaan kategori Pratama ini merupakan jenjang untuk mendapatkan penghargaan yang lebih tinggi terkait Kota Layak Anak , saya yakin kita mampu asal kita tetap semangat," ujaranya usai menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari.
Namun, menurut dia, upaya tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan dan perlu waktu. Rita mengatakan saat ini pihaknya tengah gencar membenahi taman dan tempat bermain yang menjadi salah satu syarat menuju Kota Layak Anak (KLA).
Selain itu dalam upaya pengembangan kota, Pemkab Kukar mengintegrasikan dengan upaya menuju KLA tersebut. Seperti diketahui bahwa upaya pengembangan kota Tenggarong, Pemkab akan membangun tempat-tepat hiburan keluarga serta pusat perbelanjaan, serta perbaikan mutu pendidikan seluruh Kukar.
"Artinya sekarang kita menyiapkan hal-hal yang disukai dan dibutuhkan anak, kita menargetkan 2015 menjadi KLA" paparnya.
Lebih lanjut Rita mengatakan, melalui penghargaan tersebut diharapkan Kukar tak hanya menuju KLA tetapi benar-benar bisa menjadi KLA. Saat ini, menurutnya sedang dalam proses menuju KLA, yaitu selain membenahi taman wadah bermain, kebersihan lingkungan harus terjaga, jangan ada sampah berserakan sehingga anak-anak benar-benar merasa aman dan nyaman beraktifitas dan mendapatkan haknya.
Menurutnya jika anaka-anak merasa nyaman tentu orang-orang dewasa juga merasakannya. Bahkan, KLA itu tak hanya sekedar masalah tata kota, tetapi juga kebijakan-kebijakan yang ada harus berpihak kepada anak.
"Jika diprlukan, anak-anak dapat dilibatkan dalam menentukan kebijakan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Penghargaan tersebut buah dari pemberian akta kelahiran gratis bagi anak-anak usia 0-60 hari di Kukar.
Rita mengatakan penghargaan itu merupakan pelecut semangat untuk mendapatkanpenghargaan lebih tinggi baik kategori Nidia maupun Utama.
"Penghargaan kategori Pratama ini merupakan jenjang untuk mendapatkan penghargaan yang lebih tinggi terkait Kota Layak Anak , saya yakin kita mampu asal kita tetap semangat," ujaranya usai menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari.
Namun, menurut dia, upaya tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan dan perlu waktu. Rita mengatakan saat ini pihaknya tengah gencar membenahi taman dan tempat bermain yang menjadi salah satu syarat menuju Kota Layak Anak (KLA).
Selain itu dalam upaya pengembangan kota, Pemkab Kukar mengintegrasikan dengan upaya menuju KLA tersebut. Seperti diketahui bahwa upaya pengembangan kota Tenggarong, Pemkab akan membangun tempat-tepat hiburan keluarga serta pusat perbelanjaan, serta perbaikan mutu pendidikan seluruh Kukar.
"Artinya sekarang kita menyiapkan hal-hal yang disukai dan dibutuhkan anak, kita menargetkan 2015 menjadi KLA" paparnya.
Lebih lanjut Rita mengatakan, melalui penghargaan tersebut diharapkan Kukar tak hanya menuju KLA tetapi benar-benar bisa menjadi KLA. Saat ini, menurutnya sedang dalam proses menuju KLA, yaitu selain membenahi taman wadah bermain, kebersihan lingkungan harus terjaga, jangan ada sampah berserakan sehingga anak-anak benar-benar merasa aman dan nyaman beraktifitas dan mendapatkan haknya.
Menurutnya jika anaka-anak merasa nyaman tentu orang-orang dewasa juga merasakannya. Bahkan, KLA itu tak hanya sekedar masalah tata kota, tetapi juga kebijakan-kebijakan yang ada harus berpihak kepada anak.
"Jika diprlukan, anak-anak dapat dilibatkan dalam menentukan kebijakan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012