Sebanyak 48 calon penumpang terkonfirmasi reaktif dari rapid test antigen yang diselenggarakan di Bandara Sepinggan di Balikpapan dalam sepekan terakhir diterapkannya sebagai aturan wajib sebelum bisa masuk pesawat.
 

“Atau 1,6 persen dari 3.251 calon penumpang yang sudah menjalani tes itu,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Sepinggan Batara Singgih Riwahono, Selasa.

Ke-48 calon penumpang tersebut pun direkomendasikan untuk menjalani tes lanjutan dan segera menjalani perawatan atau isolasi mandiri. Dengan sendirinya mereka menjadi gagal berangkat.

Yang menarik, menurut Batara, para penumpang yang gagal berangkat tersebut semuanya mengakui belum punya tiket pesawat penerbangan tujuannya. Tiket baru akan dibeli bila hasil tes non reaktif atau negatif.

Menurut Batara, masyarakat sudah membentuk kebiasaan baru dalam cara berpergian dengan pesawat udara. Selain mengikut protokol kesehatan, juga sekarang cara membeli tiket pun menunggu hasil rapid test.

“Kalau negatif hasil tes rapid, baru beli tiketnya. Minimal jadi tidak repot dan tidak buang-buang uang,” kata Abdurrahman, warga Teritip.

Bandara Sepinggan Balikpapan melayani rapid test antigen sejak 18 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021. Rinciannya, layanan rapid test antigen kepada 2.879 orang dan layanan rapid test antibodi kepada 372 orang.

Layanan test rapid di Bandara diberikan oleh Pertamedika, lembaga yang sehari-harinya mengelola RS Pertamina Balikpapan.

Para petugas Angkasa Pura juga memasang tanda jaga jarak, pengecekan suhu tubuh di pintu masuk menggunakan thermal scanner atau thermo gun dan melakukan validasi dokumen kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

“Serta kami senantiasa memonitoring penerapan protokol kesehatan, kemudian pada malam hari setelah jam operasional bandara berakhir, semua kami sterilisasi lagi dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin,” jelas Barata.  
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021