Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sepanjang 2020 menangani 112 kali bencana baik karhutla, hotspot, kebakaran rumah, banjir, evakuasi mayat, puting beliung, dan lakalaut.
 
 
"Ada 112 kali bencana terdiri dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 16 kali, titik api (hotspot) 51 kali, kebakaran rumah 16 kali, dan banjir 12 kali," ucap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Sabtu.
 
Kemudian evakuasi mayat 1 kali, puting beliung atau angin kencang terjadi 11 kali, dan search and rescue (SAR) atau melakukan pencarian, pertolongan dan penyelamatan terhadap keadaan darurat sebanyak 4 kali.
 
Ia merinci kejadian per empat kecamatan di PPU, yakni di Kecamatan Sepaku terjadi 22 kali bencana, yakni karhutla 1 kali yang menyebabkan terbakarnya lahan seluas 1 hektare (ha).
 
Kemudian kebakaran rumah ada 6 kali, antara lain di Kelurahan Telemow yang menyebabkan satu rumah habis terbakar. Rumah ini dihuni oleh satu KK dengan enam jiwa, lantas terjadi hotspot di 11 titik.
 
Selanjut adalah terjadi 3 kali, antara lain tanggal 26-27 April yang melanda pada empat desa/kelurahan, yakni Desa Sukaraja dengan yang terdampak 63 jiwa.
 
kemudian banjir di Desa Tengin Baru dengan warga terdampak ada 14 jiwa, Desa Karang Jinawi dengan warga terdampak 20 jiwa, dan Kelurahan Sepaku yang terdampak ada 33 jiwa.
 
Di Kecamatan Waru terjadi 5 kali kejadian, yakni hotspot 3 titik dan banjir 2 kali. Banjir melanda pada tiga desa/kelurahan, yakni Desa Api-Api dengan 9 jiwa yang terdampar, Desa Sesulu yang melanda dua RT, dan Keluar Waru yang melanda empat RT.
 
Untuk Kecamatan Penajam terjadi 77 kali, yakni karhutla 15 kali, hotspot terjadi pada 33 titik, kebakaran 8 kali, banjir 5 kali, evakuasi mayat 1 kali dengan satu korban, puting beliung 11 titik, lakalaut 1 kali, dan penanganan SAR 3 kali.
 
"Sedangkan di Kecamatan Babulu ada 8 kali kejadian, yakni hotspot di 4 lokasi, kebakaran rumah terjadi 2 kali, dan tim melakukan evakuasi mayat sebanyak 2 kali," ucap Nurlaila.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020