Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menyalurkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada pengusaha kecil terdampak COVID-19 sebesar Rp145 Miliar atau 68 persen dari total Rp 214 Miliar bantuan yang diterima.

 

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim Yadi Robyan Noor mengatakan pihaknya akan terus menggenjot penyaluran bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM tersebut.

"Hingga 10 November 2020, progres BPUM yang sudah tersalur mencapai 68 persen. Kami targetkan sebelum 31 Desember 2020, penyaluran BPUM sudah mencapai 100 persen,” kata Yadi Robyan Noor di Samarinda, Kamis.

Secara keseluruhan banpres untuk membantu usaha mikro terdampak pandemi COVID-19 di Kaltim mencapai Rp214 miliar. Dana BPUM sebagian telah disalurkan melalui BRI dan BNI.

Ia menjelaskan BPUM untuk Kaltim sudah memasuki tahap kedua. Tahap pertama 16.018 penerima dari usulan lebih 38.000 penerima. Tahap kedua alokasi 89.258 penerima dari usulan 135.000 penerima. 

Roby mengungkapkan Kaltim masih mengusulkan tambahan BPUM untuk 39.864 penerima. 

"Setiap usaha mikro akan menerima bantuan presiden sebesar Rp2,4 juta," imbuhnya.

Lebih jauh mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Kaltim itu menguraikan bantuan adalah upaya konkrit pemerintah untuk membantu pelaku usaha mikro yang sangat membutuhkan. 

Diharapkan mereka dapat memanfaatkan untuk menambah modal usaha yang terimbas pandemi COVID-19 lebih dari 8 bulan berjalan. 

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Penyaluran BPUM di Kaltim pun telah dilakukan monitoring dan evaluasi oleh Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi dan Asisten Deputi Bidang Simpan Pinjam Masyrifah.

“BPUM harus tepat sasaran dan tepat pemanfaatan untuk membantu pelaku usaha mikro yang terdampak. Harus cepat realisasinya. Kami melihat Kaltim cukup agresif merespon program ini,” puji Ahmad Zabadi saat melakukan monitoring ke Kaltim, pertengahan November lalu.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020