Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser menginventarisir ada delapan dari sepuluh kecamatan di daerah setempat yang masuk kategori wilayah rawan banjir di saat curah hujan tinggi.
"Kami sudah petakan ada delapan kecamatan yang rawan banjir di saat curah hujan tinggi,"kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser Edward Effendi, Jumat (27/11)
Ia mengatakan delapan kecamatan yang rawan banjir tersebut adalah Kecamatan Long Kali, Long Ikis, Kuaro, Muara Komam, Batu Sopang, Muara Samu, dan Kecamatanh Pasir Belengkong serta Tanah Grogot.
Menurutnya pemetan yang dilakukan BPBD Paser merupakan bentuk antisipasi awal sebelum banjir terjadi, sehingga masyarakat perlu mengetahui dan mengambil langkah antisipasi serta dapat meminimalisir dampak-dampaknya.
Dikemukakan Edward pada tahun 2019 sejumlah wilayah di Kabupaten Paser mengalami banjir yang cukup parah. Berdasarkan pengalaman yang ada sehingga BPBD mengambil langkah cepat dan antisipatif dengan mempersiapkan sejumlah pos - pos di setiap wilayah.
"Hal itu untuk memudahkan proses evakuasi korban dan langkah lain di lapangan," ucapnya.
Dia menjelaskan dalam penanganan banjir BPBD Paser melibatkan seluruh stakeholder seperti TNI-Polri, Satpol PP, relawan dan masyarakat.
Edward mengimbau masyarakat agar selalu tetap siaga, terutama saat curah hujan tinggi.
"Saat hujan turun, masyarakat di wilayah yang biasa terjadi banjir agar waspada supaya cepat mengambil langkah antisipasi," ujar Edward.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Kami sudah petakan ada delapan kecamatan yang rawan banjir di saat curah hujan tinggi,"kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser Edward Effendi, Jumat (27/11)
Ia mengatakan delapan kecamatan yang rawan banjir tersebut adalah Kecamatan Long Kali, Long Ikis, Kuaro, Muara Komam, Batu Sopang, Muara Samu, dan Kecamatanh Pasir Belengkong serta Tanah Grogot.
Menurutnya pemetan yang dilakukan BPBD Paser merupakan bentuk antisipasi awal sebelum banjir terjadi, sehingga masyarakat perlu mengetahui dan mengambil langkah antisipasi serta dapat meminimalisir dampak-dampaknya.
Dikemukakan Edward pada tahun 2019 sejumlah wilayah di Kabupaten Paser mengalami banjir yang cukup parah. Berdasarkan pengalaman yang ada sehingga BPBD mengambil langkah cepat dan antisipatif dengan mempersiapkan sejumlah pos - pos di setiap wilayah.
"Hal itu untuk memudahkan proses evakuasi korban dan langkah lain di lapangan," ucapnya.
Dia menjelaskan dalam penanganan banjir BPBD Paser melibatkan seluruh stakeholder seperti TNI-Polri, Satpol PP, relawan dan masyarakat.
Edward mengimbau masyarakat agar selalu tetap siaga, terutama saat curah hujan tinggi.
"Saat hujan turun, masyarakat di wilayah yang biasa terjadi banjir agar waspada supaya cepat mengambil langkah antisipasi," ujar Edward.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020