Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor mengingatkan pentingnya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sudah menjadi bencana musiman bagi sejumlah wilayah di Indonesia setiap tahun.
Isran mengatakan karhutla sangat penting untuk diantisipasi. Pasalnya, kebakaran hutan sudah merupakan kategori bencana bagi daerah, juga negara tetangga, kesehatan, sosial, bahkan mengganggu aktivitas ekonomi, seperti terganggunya lalu lintas penerbangan.
"Karhutla menjadi perhatian serius. Bahkan sudah ada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 terkait pencegahan dan penanggulangan karhutla," kata Isran saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi dan Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Balikpapan, Selasa.
Inpres itu, katanya, mengatur soal bagaimana upaya memadamkan karhutla serta mengatasi setelah terjadinya bencana tersebut.
Kaltim patut bersyukur, lanjut Gubernur, sebab ketika provinsi lain suhu wilayah sudah mulai memanas, Kaltim masih tetap adem, karena hingga akhir Agustus, hujan masih intensif mengguyur Benua Etam.
Beberapa hari ini di Balikpapan masih terjadi hujan lebat. Daerah lain juga begitu. Menurut Gubernur, ini anugerah Allah SWT yang sangat membantu.
"Di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, bahkan Kalimantan Utara, sekarang titik api sudah meningkat. Ini adalah sebuah hal yang pantas kita syukuri bahwa Kaltim sementara ini aman dari kebakaran," kata Isran.
Gubernur berharap instansi terkait, seperti dinas kehutanan, BPBD, dinas lingkungan hidup, pengusaha atau badan usaha swasta dan pemerintah, juga masyarakat, untuk bersama-sama mencegah kemungkinan terjadinya karhutla.
Rakor bertema Penguatan Satuan Tugas (Satgas) Pengendali Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Kaltim itu dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Kaltim Yudha Pranoto, Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Amrullah, Kepala Biro Humas Kaltim M Syafranuddin dan pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim. Narasumber berasal dari Kodam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim, BNPB dan Kementerian LHK.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020