Sebanyak 15 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meninggal dunia sepanjang tiga tahun terakhir, kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan setempat Eka Wardhana.

"Daftar orang dengan HIV/AIDS atau ODHA di Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini tercatat 103 orang, dan 15 ODHA di antaranya meninggal dunia," ungkap Eka Wardhana ketika dihubungi di Penajam, Senin.

Penularan HIV/AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara meningkat dan temuan ODHA di wilayah Penajam Paser Utara terus bertambah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat 63 kasus HIV/AIDS pada 2018 dan tujuh ODHA di antaranya meninggal dunia, pada 2019 menemukan 30 kasus HIV/AIDS dan enam ODHA di antaranya meninggal dunia.

Sepanjang 2020 menurut Eka Wardhana, petugas pengelola HIV/AIDS menemukan 10 ODHA, dan dua orang di antaranya meninggal dunia.

Profesi ODHA yang tercatat dalam pantauan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara rata-rata bekerja sebagai karyawan swasta dan dua orang tercatat sebagai ASN (aparatur sipil negara).

Namun, jelasnya, diprediksi kasus HIV/AIDS di wilayah Penajam Paser Utara tersebut hanya sebagian kecil, karena kasus itu seperti fenomena gunung es.

"Kami bekerja sama dengan lembaga lain seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat), serta perkumpulan penanganan dan penanggulangan HIV/AIDS," kata Eka Wardhana.

"Kami juga rutin melakukan pemeriksaan dan konseling serta test HIV, terutama pada ibu hamil yang memilik faktor risiko sebagai pengguna jarum suntik," ujarnya.

Perkembangan HIV/AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara semakin memprihatinkan, rata-rata yang terinfeksi HIV masih usia produktif.

Layanan konseling dan test HIV atau VCT (voluntary conseling dan test) dibutuhkan untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020